Perencanaan Pemasaran Strategis
Perencanaan Pemasaran Strategis - Gagasan umum dari
perencanaan adalah bukan hal baru bagi pendidikan. Tiga tingkat perencanaan
digunakan. Langkah yang pertama meliputi penganggaran dan penjadwalan proses.
Semua sekolah harus melaksanakan perencanaan pada tingkat ini dan banyak yang
menjalankan model-model penganggaran berbasis komputer dan menambahnya dengan
manajer-manajer keuangan yang sangat terlatih untuk memperbaiki proses
tersebut. Meskipun ada perbaikan-perbaikan, banyak lembaga swasta tetap mengandalkan
pada anggaran tahun demi tahun dan lambat dalam mengadopsi anggaran-anggaran
lima sampai sepuluh tahun.
Tingkat kedua adalah perencanaan taktis jangka pendek
perekrutan siswa, keputusan-keputusan bangunan fisik, usaha-usaha pengembangan,
dan perubahan-perubahan program serta kurikulum. Sebagian besar akademi,
universitas, dan sekolah-sekolah swasta melaksanakan perencanaan jangka pendek
sampai beberapa tingkat. Kenyataannya beberapa lembaga bahkan menambah
masalah-masalah mereka dengan mengandalkan rencana jangka pendek. Masing-masing
rencana menghadapi satu masalah atau gejala. Ketika mereka harus maju ke
tingkat ketiga perencanaan jangka panjang yang berorientasi strategi, ini untuk
memusatkan rencana-rencana rencana-rencana jangka pendek mereka. Perencanaan
strategis melibatkan pengklarifikasian misi lembaga tersebut, menilai
sumber-sumbernya, dan memeriksa lingkungan untuk menentukan apa
prioritas-prioritas dan strategi-strategi lembaga tersebut.
Kami yakin bahwa lembaga-lembaga pendidikan harus
melaksanakan perencanaan formal dua tipe, perencanaan strategi dan perencanaan
taktis. Perencanaan strategis menjawab pertanyaan-pertanyaan, “Bagaimana
sebaiknya lembaga ini beroperasi dengan adanya tujuan dan sumber serta peluang
yang berubah-ubah?”. Tipe kedua perencanaan taktis, dikembangkan dari rencana
strategis tersebut dan memandu pelaksanan strategi itu.
Perhatikan kasus Universitas Heights. Presiden dan
Dewan Pengawasnya memutuskan untuk memperbaiki kualitas universitas tersebut. Mereka
merekrut sebuah tim konsultan untuk bekerjasama dengan komite perencanaan
tingkat tinggi yang terdiri dari para pengawas, wakil ketua, dekan, dan
lain-lain. Para konsultan berbicara dengan informan atau mensurvei informan
kunci dalam lembaga tersebut.
Para konsultan tersebut kemudian memandu komite
perencanaan dalam menganalisa tren-tren lingkungan dan misi, kekuatan dan
kelemahan sekolah tersebut. Dalam kategori keuangan misalnya universitas
tersebut mempunyai suatu anggaran seimbang dan utang yang kecil. Kelemahan-kelemahan
keuangan meliputi kecilnya sumbangan dan meningkatnya overhead biaya tetap.
Para pengawas Universitas Height memutuskan suatu
strategi perbaikan kualitas akademis lembaga tersebut dan juga mempertinggi
reputasi nasionalnya. Rencana para pengawas tersebut mengharuskan universitas
untuk mencapai beberapa sasaran spesifik meliputi meningkatkan jumlah mahasiswa
sampai tingkat tertentu, digolongkan ke dalam kategori “sangat kompetitif”
dalam Baron, memenuhi syarat untuk keanggotaan dalam Association of Research Libraries, dan maju ke status Association of American Universities. Ini
adalah sekumpulan sasaran yang menantang karena sulit bagi universitas ini
untuk meningkatkan jumlah mahasiswa dan membangun selektivitas dalam waktu yang
sama.
Rencana taktis mengikutinya dan didasarkan pada
rencana strategis tersebut. Rencana taktis tersebut meliputi sasaran – sasaran dan
sebuah rencana tindakan untuk masing-masing area, jumlah mahasiswa, keuangan,
dan seterusnya. Dalam masing-masing area, komite perencanaan mempertimbangkan
ancaman-ancaman yang mungkin mempengaruhi rencana tersebut dan ketika menyusun
rencana-rencana kemungkinan (contingency
plans) untuk menghadapi ancaman itu. Rencana taktis dapat diperbarui setiap
tahun ketika informasi-informasi baru tersedia.
sumber:
Daryanto. 2011. Sari Kuliah Manajemen Pemasaran. Bandung: Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
No comments:
Post a Comment
Kami mengharapkan saran maupun kritik yang membangun blog kami. Dilarang SARA dan kata-kata yang tidak pantas :)