Karakteristik Media Pembelajaran Dua Dimensi
Karakteristik Media Pembelajaran Dua Dimensi - Media dua dimensi adalah sebutan umum untuk alat peraga yang hanya memiliki ukuran panjang dan lebar yang berada pada satu bidang datar. Media pembelajaran dua dimensi meliputi grafis, media bentuk papan, dan media cetak yang penampilan isinya tergolong dua dimensi.
A.
Media Grafis
Media grafis
adalah suatu penyajian secara visual yang menggunakan titik-titik, garis-garis,
gambar-gambar, tulisan-tulisan, atau simbol visual yang lain dengan maksud
untuk mengikhtisarkan, menggambarkan, dan merangkum suatu ide, data atau
kejadian. Fungsi umum media grafis adalah menyalurkan pesan dari sumber ke
penerima pesan. Sedangkan fungsi khususnya adalah untuk menarik perhatian,
memperjelas ide, mengilustrasikan atau menghiasi fakta yang mungkin akan cepat
dilupakan atau diabaikan bila tidak digrafiskan.
Karakteristik media
grafis dapat dilihat berdasarkan ciri-cirinya, kelebihan yang dimilikinya,
kelemahannya, unsur-unsur desain dan kriteria pembuatannya, dan jenis-jenisnya.
Ciri-cirinya, media grafis termasuk: media dua dimensi sehingga hanya dapat
dilihat dari bagian depannya saja; media visual diam sehingga hanya dapat
diterima melalui indera mata. Kelebihan yang dimiliki media grafis adalah:
bentuknya sederhana, ekonomis, bahan mudah diperoleh, dapat menyampaikan
rangkuman, mampu mengatasi keterbatasan ruang dan waktu, tanpa memerlukan
peralatan khusus dan mudah penempatannya, sedikit memerlukan informasi
tambahan, dapat membandingkan suatu perubahan, dapat divariasi antara media
datu dengan yang lainnya. Kelemahan media grafis adalah: tidak dapat menjangkau
kelompok besar, hanya menekankan persepsi indera penglihatan saja, tidak
menampilkan unsur audio dan motion.
OHP (wikimedia.org) |
Unsur-unsur media
grafis sering disebut sebagai unsur-unsur visual, terdiri dari: titik, garis,
bentuk, ruang, warna, dan tekstur. Jenis-jenis media grafis meliputi: sketsa
adalah gambar sederhana; gambar adalah bahasa bentuk atau rupa yang umum;
grafik adalah pemakaian lambang visual untuk menjelaskan suatu perkembangan
suatu keadaan; bagan merupakan penyajian ide-ide atau konsep-konsep secara
visual yang sulit bila hanya disampaikan secara tertulis atau lisan; poster
merupakan perpaduan antara gambar dan tulisan untuk menyampaikan informasi,
saran, seruan, peringatan, atau ide-ide lain; cartoon dan karikatur adalah gambaran tentang seseorang, suatu buah
pikiran atau keadaaan yang dapat dituangkan dalam bentuk lukisan yang lucu;
peta datar adalah penyajian visual yang merupakan gambaran datar dari permukaan
bumi; transparasi OHP adalah suatu karya grafis yang dibuat di atas sehelai
plastik yang tembus pandang kemudian diproyeksikan ke layar dengan proyektor
OHP.
Selain harus
memilik unsur-unsur desain yang bekerjasama membentuk komposisi yang baik,
media grafis juga harus mempertimbangkan dalam pembuatannya berorientasi
pengalaman agar dapat menyenangkan orang yang melihat, sehingga pesan yang
disampaikan dapat diterima. Pada waktu pembuatan media grafis, perlu
memperhatikan faktor-faktor yang mengombinasikan unsur-unsur desainnya, yaitu:
keseimbangan, kesinambungan, aksentuasi, dominasi, dan keseragaman. Faktor keseimbangan
terdiri dari keseimbangan formal yang sering disebut simetris, kesimbangan
informal sering disebut asimetris, dan keseimbangan radial dengan bentuk
desainnya bergerak dari titik pusat berjalan menurut radiusnya. Faktor-faktor
kesinambungan meliputi: repetitif, alternatif, progresif, dan berubah tempat
serta ukuran secara bertahap. Faktor aksentuasi diperlukan untuk menghindari
kejenuhan dan kebosanan bagi penglihatan dengan cara menghindarkan unsur-unsur
monoton dan menonjolkan bagian-bagian yang penting. Faktor dominasi adalah
suatu unsur yang dapat mengikat keseluruhan dan komposisi sehingga dapat
mencapai keutuhan dan kejelasan, dan faktor keseragaman adalah unsur visual
yang hadir berbeda sehingga masalah kejenuhan dapat teratasi.
B.
Media Bentuk Papan
Media bentuk papan
yang diringkas di sini terdiri dari papan tulis, papan tempel, papan flanel,
dan papan magnet. Fungsi papan tulis adalah untuk menuliskan pokok-pokok
keterangan guru dan menuliskan rangkuman pelajaran dalam bentuk ilustrasi,
bagan atau gambar. Keuntungan menggunakan papan tulis adalah: dapat digunakan
di segala jenis tingkatan lembag, mudah mengawasu keaktifan kelas, ekonomis,
dapat dibalik. Kekurangannya adalah emungkinkan sukarnya mengawasi aktivitas
murid, berdebu, kurang menguntungkan bagi guru yang tulisannya jelek.
![]() |
Papan Tulis (alatkantor.id) |
Papan tempel
adalah sebilah papan yang fungsinya sebagai tempat untuk menempelkan pesan dan
suatu temapat untuk menyelenggarakan suatu display
yang merupakan aktivitas penting suatu sekolah. Keuntungan menggunakan papan
tempel adalah: dapat menarik perhatian, memperluas pengertian anak, mendorong
kreatifitas, menghemat waktu, membangkitkan rasa keindahan, dan memupuk rasa
tanggung jawab. Kelemahannya adalah: sulit memantau apakah semua murid dapat
memperhatikan, kemungkinan terjadi gangguan kenakalan, membosankan jika terlalu
lama dipasang. Tugas guru berkaitan dengan papan tempel adalah: membimbing daya
cipta anak, menyarankan ide-ide, memberikan petunjuk komposisi warna,
memberikan penilaian. Tugas yang harus dikerjakan siswa adalah: mencari atau
membuat bahan pelajaran, menentukan komposisi warna, memelihara penggunaan dan
keutuhanya.
Papan flanel
sering juga disebut sebagai visual board,
adalah suatu papan yang dilapisi kain flanel atau kain yang berbulu di mana
padanya diletakkan potongan gambar-gambar atau simbol-simbol lain. Gambar-gambar
atau simbol-simbol tersebut biasanya disebut dengan item papan flanel. Kegunaan
papan flanel adalah: dapat dipakai untuk jenis pelajaran apa saja, dapat
menerangkan perbandingan atas persamaan secara sistematis, dapat memupuk sisea
untuk belajar aktif. Keuntungan papan flanel adalah: dapat dibuat sendiri,
item-item dapat diatur sendiri, dapat dipersiapkan terlebih dahulu, item-item dapat
digunakan berkali-kali, memungkinkan penyesuaian dengan kebutuhan siswa,
menghemat waktu dan tenaga. Kelemahannya adalah: pada umumnya terletak pada
kurang persiapan dan kurang terampilnya guru.
Papan magnet lebih
dikenal sebagai white board atau magnet board adalah sebilah papan yang
dibuat dari lapisan email putih pada sebidang logam, sehingga pada permukaannya
dapat ditempelkan benda-benda yang ringan dengan interaksi magnet.
Papan magnet
memiliki fungsi ganda, yaitu sebagai papan tulis dan sebagai papan tempel serta
sebagai tempat memproyeksikan film atau slide. Keistimewannya adalah: alat
tulisnya khusus, tidak terkena debu, lebih mudah dipindah-pindahkan,
meningkatkan perhatian, dan semangat belajr siswa karena tulisannya lebih
terang. Dibandingkan dengan papan flanel, papan magnet memang lebih mahal. Namun
kelebihannya adalah: daya rekat tempelan relatif lebih kuat sebagai akibat
interaksi magnetik, simbol-simbol dapat dipindahkan tanpa mengangkat, dan lebih
bergengsi.
C.
Media Cetak
Secara historis,
istilah media cetak muncul setelah ditemukanya alat pencetak oleh Johan
Gutenberg pada tahun 1456. Kemudian dalam bidang percetakan berkembanglah
produk alat pencetak yang semakin modern dan efektif penggunaannya. Jenis-jenis
media cetak yang disarikan di sini adalah: buku pelajaran, surat kabar,
majalah, ensiklopedia, buku suplemen, dan pengajaran berprogram.
Buku pelajaran
sering disebut buku teks adalah suatu penyajian dalam bentuk bahan cetakan
secara logis dan sistematis tentang suatu cabang ilmu pengetahuan atau bidang
studi tertentu. Manfaat buku pelajaran adalah: sebagai alat pelajaran
individual, sebagai pedoman guru dalam megajar, sebagai alat mendorong murid
memilih teknik belajar yang sesuai, sebagai alat untuk meningkatkan kecakapan
guru dalam mengorganisasi bahan pelajaran. Keuntungan penggunaan buku pelajaran
adalah: ekonomis, komprehensif dan sistematis, mengembangkan sikap mandiri
dalam belajar.
![]() |
Ilustrasi Surat Kabar (halodunia.net) |
Surat kabar dan
majalah adalah media komunikasi massa dalam bentuk cetak yang tidak perlu
diragukan lagi peranan dan pengaruhnya terhadap masyarakat pembaca pada
umumnya. Ditinjau dari segi isinya, surat kabar atau majalah dapat dibedakan
menjadi surat kabar, majalah umum, dan majalah sekolah. Fungsi surat kabar dan
majalah adalah: mengandung bahan bacan hangat dan aktual, memuat data terakhir
tentang hal yang menarik perhatian, sebagai sarana belajar menulis artikel, memuat
bahan kliping yang dapat digunakan sebagai bahan display untuk papan tempel,
memperkaya perbendaharaan pengetahuan, meningkatkan kemampuan membaca kritis,
dan keterampilan berdiskusi. Langkah-langkah yang harus diambil guru agar surat
kabar dan majalah berfungsi dengan baik adalah: membangkitkan motivasi membaca,
memberi tugas-tugas yang kontekstual, tampilkan kliping-kliping siswa yang
bagus agar menarik minat siswa yang lain, mengadakan diskusi dengan topik yang berkaitan
dengan sis surat kabar dan majalah, memberikan penghargaan yang wajar atas karya
para siswa.
Ensiklopedia atau
kamus besar yang memuat berbagai peristilahan ilmu pengetahuan terbaru akan
menjadi sumber belajar yang cukup penting bagi siswa. Ensiklopedia merupakan
sumber bacaan penunjang. Tugas guru adalah memberikan motivasi dan petunjuk
yang tepat kepada siswa agar para siswa menggunakan ensiklopedia sebagai bacaan
penunjang pelajaran.
Buku suplemen
dapat berfungsi sebagai bahan pengayaan bagi anak, baik yang berhubungan dengan
pelajaran maupun yang tidak. Buku suplemen dapat menambah bekal kepada anak
untuk memantapkan aspek-aspek kepribadiannya. Yang termasuk buku suplemen
adalah karya fiksi dan non fiksi. Keberadaan buku suplemen dapat memberikan
peluan kepada anakan untuk memenuhi minat-minat individual mereka.
Melalui buku
suplemen dalam format-format yang lebih kecil dan menarik anak-anak, akan
menambah perbendaharaan pengetahuan, keterampilan, dan sikap-sikap baru yang
cukup menunjang kemantapan kepribadiannya. Misalnya, menambah rasa percaya diri
sendiri, bagaimana menjadi pribadi yang menarik, atau belajar karate tanpa
guru.
Pengajaran berprogram
adalah satu sistem penyampaian pengajaran sengan media cetak yang memungkinkan
siswa belajar secara individual sesuai dengan kemampuan dan kesempatan
belajarnya serta memeperoleh hasil sesuai dengan kemampuannya juga. Menurut jenisnya,
pengajaran berprogram dibedakan atas dua, yaitu program linier dan program
bercabang. Dalam program linier, kegiatan dibagi menurut langkah-langkah, dan
pada setiap halaman terdiri dari beberapa langkah. Pada setiap langkah ada
bagian yang harus diisi oleh siswa sbagai tes. Penjelasan dan pertanyaan yang
terdapat pada setiap langkah dibuat sedemikian rupa sehingga memberi peluang
kepada siswa untuk menjawab secara benar. Di akhir program diadakan tes untuk
menilai keberhasilan pencapaian tujuan program. Program bercabang juga dibagi-bagi
menjadi langkah-langkah tertentu, tetapi tiap halaman hanya mengandung satu
langkah baik penjelasan maupun pertanyaan. Pada bagian bawah halaman diberikan
satu pertanyaan yang telah disediakan kemungkinan jawaban. Bila siswa memilih
kemungkinan jawaban benar, ia tunjukkan untuk membuka halaman tertentu yang
berisi kata-kata pujian bahwa jawabannya tepat dan memberi eluang melanjutkan
ke langkah berikutnya. Tetapi jika jawaban masih kurang tepat, ia harus kembali
ke halaman pertama. Sama halnya dengan program linier, pada akhir program
bercabang juga diberikan tes.
Komik adalah suatu
bentuk sajian cerita dengan seri gambar yang lucu. Buku komik menyediakan
cerita-cerita yang sederhana, mudag ditangkap dan dipahami isinya, sehingga
sangat digemari baik oleh anak-anak maupun orang dewasa. Menurut fungsinya,
komik dibedakan atas komik komersial dan komik pendidikan. Komik komersial jauh
lebih diperlukan di pasaran, karena bersifat personal, menyediakan humor yang
kasar, dikemas dengan bahasa percakapan dan bahasa umum, memiliki kesederhanaan
jiwa dan moral, dan adanya kecenderungan manusiawi universal terhadap pemujaan
pahlawan. Sedangkan komik pendidikan cenderung menyediakan isi yang bersifat
informatif. Komik pendidikan banyak diterbitkan oleh industri, dinas kesehatan,
dan lembag-lembaga non profit. Pendekatan kritis sangat diperlukan agar komik
dapat memenuhi fungsinya sebagai media pendidikan. Misalnya dengan menganjurkan
beberapa pertanyaan penguji: Apa keuntungan dan kerugian komik? Adakah kemungkinan
bahaya yang menyelinap? Bagaimana menggabungkannya dengan media yang lain?
sumber:
Daryanto. 2010. Media Pembelajaran: Peranannya Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.