Mengajar: Antara Seni dan Ilmu Pengetahuan - Mengajar
di satu sisi adalah ilmu pengetahuan dalam hal mendidik (pedagogi) dan di satu
sisi adalah seni. Mengajar membutuhkan pengetahuan agar strategi yang digunakan
tepat dengan perkembangan belajar anak sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai. Namun demikian, tidak semua kejadian di dalam kelas merupakan
persoalan pembelajran semata. Terdapat banyak persoalan kelas yang tidak
terduga, yang sering tidak berkaitan langsung dengan proses belajar seperti komunikasi,
relasi, pengaturan waktu, hubungan antar guru, permasalahan kehidupan keluarga
murid, masalah pribadi guru itu sendiri, dan lain sebagainya yang memiliki
dampak pada proses belajar mereka. Untuk mengatasi berbagai persoalan
dibutuhkan “seni” agar penanganan yang diberikan dapat memotivasi kelas
mencapai tujuan pembelajaran mereka. Mengajar membutuhkan beberapa hal yang
utama yaitu: pengetahuan, keahlian professional, komitmen, dan motivasi.
A.
Pengetahuan dan Keahlian Profesional
Guru yang efektif memiliki pengetahuan dan keahlian professional dengan
beberapa pemahaman dan penguasaan sebagai berikut (Santrock, 2012):
1.
Menguasai materi pembelajaran. Guru yang efektif
harus berpengetahuan, fleksibel, dan memahami materi. Pengetahuan akan subjek
materi perlu didukung dengan dasar-dasar penataan materi dan kemampuan untuk
mengaitkan berbagai gagasan, cara berpikir, dan berargumentasi.
2.
Memahami strategi pengajaran. Guru yang efektif
memahami dan menerapkan strategi yang tepat dalam proses pembelajaran. Guru dapat
menggunakan berbagai strategi mengajar yang inspiratif, seperti ceramah,
diskusi, tanya jawab kooperatif, dan lain sebagainya. Metode ceramah dan tanya jawab
yang inspiratif masih merupakan metode klasik yang efektif bagi pembelajaran
tradisional. Sedangkan metode pembelajaran dengan filsafat konstruktivisme
lebih banyak menggunakan strategi cooperative
learning, problem based learning, dan inquiry
learning.
3.
Memiliki keahlian akan tujuan dan perencanaan
pengajaran. Guru yang efektif menetapkan tujuan pembelajaran dilakukan dengan
rencana pengajaran, kriteria, dan pengorganisasian pelajaran agar murid
mendapatkan hasil pembelajaran yang maksimal. Dalam perencanaan pengajaran,
guru memikirkan proses pembelajaran yang kreatif, menarik, dan inspiratif bagi
murid di dalam kelas.
4.
Memiliki keahlian manajemen kelas. Guru yang
efektif memiliki keahlian untuk mengatur penataan dan prosedur pengajaran,
mengorganisasi kelompok, menetapkan peraturan dan prosedur kelas, mengaktifkan
kelas, dan menanganni tindakan murid yang menganggu kelas.
5.
Memiliki keahlian memotivasi. Guru yang efektif
memiliki kemampuan untuk memberikan motivasi bagi para muridnya agar mau
belajar. Motivasi pada diri anak juga dapat di bangun dengan memberi siswa
kesempatan lebih banyak untuk belajar di dunia nyata agar murid memiliki
kesempatan belajar tentang sesuatu yang baru dan menantang.
6.
Memiliki keahlian komunikasi. Guru yang efektif
memiliki keahlian berkomunikasi, berbicara, mendengar, mengatasi hambatan
komunikasi verbal, memahami komunikasi nonverbal, dan mampu mengatasi konflik
yang konstruktif.
7.
Memiliki kemampuan bekerja secara efektif dengan
murid dari latar belakang budaya yang berlainan. Guru yang efektif memahami
latar belakang budaya dan kebiasaan etnis murid yang berbeda-beda agar dapat
peka terhadap kebutuhan mereka. Guru perlu membimbing para murid ke sikap
kritis tentang isu budaya dan etnis untuk mengurangi bias dengan menanamkan
siat saling menerima dan bertindak sebagai mediator budaya.
8.
Memiliki keahlian teknologi. Guru yang efektif
memiliki keahlian teknologi informasi sehingga memudahkan tugas administrasi
pendidikannya tentang perencanaan, proses, dan penilaian pembelajaran. Penguasaan
teknologi informasi akan memberi guru kemampuan mengintegrasikan teknologi
informasi yang memungkinkan proses pembelajaran dapat berupa dukungan sistem
manajemen pembelajaran dan dukungan proses pembelajaran. Namun demikian, perlu
disadari bahwa teknologi tidak selalu meningkatkan kemampuan belajar murid. Selain
itu, kemampuan teknologi informasi tidaklah dapat menggantikan peran guru yang
menjadi teladan dalam kehidupan murid.
B.
Komitmen dan Motivasi
Menjadi
guru yang efektif membutuhkan komitmen dan motivasi. Komitmen dan motivasi akan
dapat mendukung kuat guru untuk melewati masa-masa yang sulit dan melelahkan
dalam mengajar. Guru perlu memiliki misi untuk menjadi guru yang efektif bagi
murid-muridnya dan guru yang berhasil bagi proses pembelajaran mereka. Semakin berkualitas
pendidik, semakin berharga dirinya di mata murid. Ia akan menjadi guru yang
akan dihargai dan dihormati murid-muridnya. Hal ini dapat meningkatkan komitmen
pendidik dalam pelayanannya di dunia pendidikan.
sumber:
Tung, K., Y. 2015. Pembelajaran dan Perkembangan Belajar. Jakarta: Indeks.
No comments:
Post a Comment
Kami mengharapkan saran maupun kritik yang membangun blog kami. Dilarang SARA dan kata-kata yang tidak pantas :)