• About
  • Contact
  • Submit Article

Mengajar: Antara Seni dan Ilmu Pengetahuan

 on Tuesday, December 20, 2016  



Mengajar: Antara Seni dan Ilmu Pengetahuan - Mengajar di satu sisi adalah ilmu pengetahuan dalam hal mendidik (pedagogi) dan di satu sisi adalah seni. Mengajar membutuhkan pengetahuan agar strategi yang digunakan tepat dengan perkembangan belajar anak sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Namun demikian, tidak semua kejadian di dalam kelas merupakan persoalan pembelajran semata. Terdapat banyak persoalan kelas yang tidak terduga, yang sering tidak berkaitan langsung dengan proses belajar seperti komunikasi, relasi, pengaturan waktu, hubungan antar guru, permasalahan kehidupan keluarga murid, masalah pribadi guru itu sendiri, dan lain sebagainya yang memiliki dampak pada proses belajar mereka. Untuk mengatasi berbagai persoalan dibutuhkan “seni” agar penanganan yang diberikan dapat memotivasi kelas mencapai tujuan pembelajaran mereka. Mengajar membutuhkan beberapa hal yang utama yaitu: pengetahuan, keahlian professional, komitmen, dan motivasi.
A.        Pengetahuan dan Keahlian Profesional
Guru yang efektif memiliki pengetahuan dan keahlian professional dengan beberapa pemahaman dan penguasaan sebagai berikut (Santrock, 2012):
1.       Menguasai materi pembelajaran. Guru yang efektif harus berpengetahuan, fleksibel, dan memahami materi. Pengetahuan akan subjek materi perlu didukung dengan dasar-dasar penataan materi dan kemampuan untuk mengaitkan berbagai gagasan, cara berpikir, dan berargumentasi.
2.       Memahami strategi pengajaran. Guru yang efektif memahami dan menerapkan strategi yang tepat dalam proses pembelajaran. Guru dapat menggunakan berbagai strategi mengajar yang inspiratif, seperti ceramah, diskusi, tanya jawab kooperatif, dan lain sebagainya. Metode ceramah dan tanya jawab yang inspiratif masih merupakan metode klasik yang efektif bagi pembelajaran tradisional. Sedangkan metode pembelajaran dengan filsafat konstruktivisme lebih banyak menggunakan strategi cooperative learning, problem based learning, dan inquiry learning.
3.       Memiliki keahlian akan tujuan dan perencanaan pengajaran. Guru yang efektif menetapkan tujuan pembelajaran dilakukan dengan rencana pengajaran, kriteria, dan pengorganisasian pelajaran agar murid mendapatkan hasil pembelajaran yang maksimal. Dalam perencanaan pengajaran, guru memikirkan proses pembelajaran yang kreatif, menarik, dan inspiratif bagi murid di dalam kelas.
4.       Memiliki keahlian manajemen kelas. Guru yang efektif memiliki keahlian untuk mengatur penataan dan prosedur pengajaran, mengorganisasi kelompok, menetapkan peraturan dan prosedur kelas, mengaktifkan kelas, dan menanganni tindakan murid yang menganggu kelas.
5.       Memiliki keahlian memotivasi. Guru yang efektif memiliki kemampuan untuk memberikan motivasi bagi para muridnya agar mau belajar. Motivasi pada diri anak juga dapat di bangun dengan memberi siswa kesempatan lebih banyak untuk belajar di dunia nyata agar murid memiliki kesempatan belajar tentang sesuatu yang baru dan menantang.
6.       Memiliki keahlian komunikasi. Guru yang efektif memiliki keahlian berkomunikasi, berbicara, mendengar, mengatasi hambatan komunikasi verbal, memahami komunikasi nonverbal, dan mampu mengatasi konflik yang konstruktif.
7.       Memiliki kemampuan bekerja secara efektif dengan murid dari latar belakang budaya yang berlainan. Guru yang efektif memahami latar belakang budaya dan kebiasaan etnis murid yang berbeda-beda agar dapat peka terhadap kebutuhan mereka. Guru perlu membimbing para murid ke sikap kritis tentang isu budaya dan etnis untuk mengurangi bias dengan menanamkan siat saling menerima dan bertindak sebagai mediator budaya.
8.       Memiliki keahlian teknologi. Guru yang efektif memiliki keahlian teknologi informasi sehingga memudahkan tugas administrasi pendidikannya tentang perencanaan, proses, dan penilaian pembelajaran. Penguasaan teknologi informasi akan memberi guru kemampuan mengintegrasikan teknologi informasi yang memungkinkan proses pembelajaran dapat berupa dukungan sistem manajemen pembelajaran dan dukungan proses pembelajaran. Namun demikian, perlu disadari bahwa teknologi tidak selalu meningkatkan kemampuan belajar murid. Selain itu, kemampuan teknologi informasi tidaklah dapat menggantikan peran guru yang menjadi teladan dalam kehidupan murid.
B.        Komitmen dan Motivasi
Menjadi guru yang efektif membutuhkan komitmen dan motivasi. Komitmen dan motivasi akan dapat mendukung kuat guru untuk melewati masa-masa yang sulit dan melelahkan dalam mengajar. Guru perlu memiliki misi untuk menjadi guru yang efektif bagi murid-muridnya dan guru yang berhasil bagi proses pembelajaran mereka. Semakin berkualitas pendidik, semakin berharga dirinya di mata murid. Ia akan menjadi guru yang akan dihargai dan dihormati murid-muridnya. Hal ini dapat meningkatkan komitmen pendidik dalam pelayanannya di dunia pendidikan.

sumber: 
Tung, K., Y. 2015. Pembelajaran dan Perkembangan Belajar. Jakarta: Indeks.

Mengajar: Antara Seni dan Ilmu Pengetahuan 4.5 5 Kuingin Baca Tuesday, December 20, 2016 Mengajar: Antara Seni dan Ilmu Pengetahuan Mengajar: Antara Seni dan Ilmu Pengetahuan - Mengajar di satu sisi adalah ilmu pengetahuan dalam hal mendidik (pedagogi) dan di satu sis...


No comments:

Post a Comment

Kami mengharapkan saran maupun kritik yang membangun blog kami. Dilarang SARA dan kata-kata yang tidak pantas :)

Kuingin Baca