• About
  • Contact
  • Submit Article

Pengertian Berpikir

 on Sunday, December 18, 2016  



Berpikir adalah “memanipulasi” dan mentrandformasi informasi di dalam memori yang sering dilakukan dalam bentuk menyusun konsep, menimbang alasan, berpikir kritis, membuat keputusan, berpikir kreatif, dan menyelesaikan masalah.
A.        Penalaran
Penalaran (reasoning) adalah pemikiran logis yang menggunakan logika induksi dan deduksi untuk menghasilkan kesimpulan. Penalaran merupakan proses berpikir yang berasal dari pengamatan indera (pengamatan empiric) untuk menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian.
Proses menalar dimulai  dengan pengamatan sejenis yang akan membentuk sejumlah proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proporsi yang sudah diketahui atau dianggap benar. Orang menyimpulkan proposisi baru yang belum diketahui. Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kemampuannya disebut dengan konklusi.
1.         Pendekatan deduksi. Pendekatan deduksi (deductive approach), a priori knowledge, atau top-down approach adalah pendekatan yang menggunakan logika untuk menarik satu atau lebih kesimpulan (conclusion) berdasarkan seperangkat premis umum yang sudah ada. Dalam sistem deduksi yang kompleks, peneliti dapat menarik lebih dari satu kesimpulan. Metode deduksi sering digambarkan sebagai pengambilan kesimpulan dari sesuatu yang umum ke sesuatu yang khusus (going from the general to the specific).
2.         Pendekatan induksi. Pendekatan induksi, posteriori knowledge, atau bottom up approach adalah pendekatan yang menggunakan logika berdasarkan satu pengamatan spesifik, lalu menarik kesimpulan berdasarkan pengamatan tersebut ke kesimpulan umum (going from the specific to the general).
B.        Mindfulness
Mindfulness adalah kesiagaan mental, kehadiran mental, dan kognisi fleksibel yang terus-menerus berlangsung dalam aktivitas dan tugas keseharian. Murid yang mindful akan terus memelihara kesiagaan aktif dalam keadaan dan kondisi kehidupannya. Mindfulness dapat menghasilkan ide baru, terbuka terhadap informasi baru, dan memerhatikan lebih dari satu perspektif.
C.        Analogi
Analogi adalah hubungan (korespondensi) kemiripan beberapa hal di antara hal-hal yang berbeda.
D.        Pemikiran Kritis
Pemikiran kritis adalah seni untuk menganalisis dan mengevaluasi pemikiran untuk meningkatkan mutu proses dan hasilnya. Pemikiran kritis berfokus pada pemikiran refleksi, produksi, dan evaluasi fakta dan bukti yang ada. Kunci pemikiran kritis adalah mindfulness, yaitu kesiagaan berpikir analisis dan evaluatif. Praksis pemikiran kritis di sekolah:
1.       Jangan menanyakan apa yang terjadi, tetapi tanyakan “bagaimana” dan “mengapa”.
2.       Berdebatlah dengan melalui pemikiran dan bukan melalui perasaan.
3.       Perhatikanlah fakta untuk menentukan bukti yang mendukungnya.
4.       Kenali bahwa adakalanya terdapat beberapa penjelasan dan jawaban yang baik.
5.       Bandingkan berbagai jawaban yang bervariasi untuk menjawab dan memberikan pertimbangan.
6.       Evaluasilah kemungkinan untuk mempertanyakan apa yang dikatakan orang pada umumnya, bukan dengan segera menerimanya sebagai kebenaran.
7.       Tanyakan dengan berspekulasi tentang apa yang sudah dipahami. Pertanyaan ini penting untuk menciptakan ide baru dan informasi baru.

Daniel Parkins dan Sarah Tishman bekerja sama dengan para guru untuk memasukkan pembelajaran pemikiran kritis di kelas. Beberapa pembelajaran dengan pemikiran kritis dapat digunakan di dalam kelas:
1.         Mengajarkan open minded.
2.         Mendorong rasa ingin tahu intelektual.
3.         Bekerja sama untuk menyusun perencanaan dan strategi.
4.         Mendorong dan mengecek ketidakakuratan dan kesalahan (kehati-hatian intelektual).
Pengertian Berpikir
Elaboration Problem Solving

E.         Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah mengevaluasi alternative dan membuat keputusan di Antara alternative-alternatif tersebut. Terdapat bias dan kelemahan dalam pengambilan keputusan, yang jenisnya:
1.       Confirmation bias, yaitu bias keputusan karena kecerendungan kita menggunakan informasi dalam mendukung ide kita dibandingkan ide yang menyangkal ide tersebut.
2.       Belief perseverance, yaitu bias keputusan karena mempertahankan pendapat dengan berpegang pada keyakinan tertentu bila dihadapkan pada bukti yang bertentangan.
3.       Overconfidence bias, yaitu bias keputusan karena percaya diri yang berlebihan dalam penilaian keputusan. Bias ini berdasarkan pada probabilitas atau pengalaman yang kita miliki di masa lalu.
4.       Hindsight bias, yaitu bias keputusan karena laporan keliru. Setelah fakta terjadi kita menyebutnya kejadian yang diprediksi secara akurat. Bias ke belakang dapat menyebabkan distorsi rekonstruksi memori dan konten yang mengarah pada hasil teoritis palsu. Bias ke belakang ini dikenal dengan knew it all along effect or creeping determinism.
5.       Ketersediaan heuristic. Heuristic adalah kaidah praktis yang mengacu pada penemuan pengalaman berbasis teknik untuk pemecahan masalah yang dapat menunjukkan solusi masalah tetapi tidak bisa dipastikan keberhasilannya. Metode heuristik digunakan untuk mempercepat proses pencarian solusi melalui jalan pintas mental untuk meringankan beban kognisi ketika membuat keputusan. Metode ini meliputi penggunaan aturan praktis, tebakan, penilaian intuitif, streotip, atau akal sehat yang sudah didapatkan.
6.       Keterwakilan heuristik. Kita membuat keputusan yang salah karena berdasarkan pada seberapa sesuai dengan prototype yang paling umum atau representative berdasarkan pada relevansinya yang sesuai dengan situasi tertentu.
F.         Pemikiran Kreatif
Kreatvitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi baru berdasarkan data fakta, informasi, atau unsur yang ada (Utami, 1990). Berdasarkan penelitiannya, Rockler (1988) menjelaskan bahwa kreatifitas merupakan sarana bagi orang untuk memiliki perspektif baru, yang hasilnya adalah membawa sesuatu yang baru ke kesadaran orang itu. (creativity is a means by which a person obtains a new perspective and as a result, brings something new to consciousness).
Csikszentmihalyi menyebutkan bahwa kreatifitas adalah segala tindakan atau hasil yang berbeda dari domain yang ada atau mentransformasikan domain yang ada ke sesuatu yang baru (creativity is any act, or product that changes an existing domain or that transforms an existing domain inti a new one). Sedangkan definisi orang kreatif adalah seseorang yang memiliki pengetahuan atau tindakan yang mengubah atau membangun domain baru (someone whose thoughts or actions change a domain or establish a new domain) (Csikszentmihalyi, 1996).
Menurut Robert Stenberg, kreatifitas adalah kemampuan untuk berpikir tentang sesuatu dengan cara baru dan tidak biasa yang memberikan solusi unik atas masalah tertentu. J. P. Guilford membedakan antara dua pemikiran, yaitu: convergent thinking untuk menghasilkan jawaban benar dan ini merupakan karakteristik jenis pemikiran yang dibutuhkan untuk tes kecerdasan konvensional. Sedangkan divergent thinking adalah untuk menghasilkan banyak jawaban bagi pertanyaan yang sama dan berkarakteristik lebih kreatif.

Sumber:
Tung, K. Y. 2015. Pembelajaran dan Perkembangan Belajar. Jakarta: Indeks.

Pengertian Berpikir 4.5 5 Kuingin Baca Sunday, December 18, 2016 Pengertian Berpikir Berpikir adalah “memanipulasi” dan mentrandformasi informasi di dalam memori yang sering dilakukan dalam bentuk menyusun konsep, men...


No comments:

Post a Comment

Kami mengharapkan saran maupun kritik yang membangun blog kami. Dilarang SARA dan kata-kata yang tidak pantas :)

Kuingin Baca