• About
  • Contact
  • Submit Article

Brain Based Learning

 on Tuesday, December 27, 2016  



Brain Based Learning adalah pembelajaran yang diseleraskan dengan cara kerja alami otak dalam belajar. Fokusnya adalah menyenangi dan menyukai belajar dan bukan berfokus pada keterurutan dan keteraturan.
Brain Based Learning
Brain Based Learning
Menurut Renate dan Geoffrey Caine (Making Connection, 1994), terdapat dua belas pronsip Brain Based Learning.
1.         Belajar Melibatkan Proses Fisiologi (Learning engages the physiology).
Otak akan bekerja dengan baik bila tersedia proses fisiologi yang mendukungnya. Proses belajar yang dilakukan otak akan ememngaruhi seluruh bagian tubuh lainnya. Demikian juga proses bagian tubuh memengaruhi proses belajar.
a.       Ketersediaan air minum. Dehidrasi dapat mengurangi konsentrasi dan kemampuan intelektual. Bila tubuh kehilangan dua persen cairan tubuhnya, akibatnya terjadi penurunan kinerja mental dan fisik sampai dua puluh persen. Penyediaan air minum adalah penting bagi anak yang berangkat ke sekolah. Aturan yang masih membolehkan tersedianya air minum di kelas sangatlah membantu anak dalam meningkatkan gairah belajar.
b.      Terpenuhinya multivitamin bagi anak. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kecerdasan non verbal meningkat ketika anak diberikan suplemen multivitamin dan mineral yang memadai. Minum multivitamin dapat meningkatkan skor IQ anak sampai naik 25 poin. Vitamin B dan zat besi sangat penting meningkatkan aktivitas otak. Kekurangan vitamin B mengakibatkan konsentrasi dan ingatan buruk, kurang energy, insomnia, dan mudah marah.
c.       Terpenuhinya jenis lemak yang baik. Campuran lemak seperti omega 3 dan omega 6 menjaga keseimbangan otak.
d.      Mineral lain. Sumber-sumber mineral penting lainnya:
·         Boron, yang terdapat pada kacang-kacangan, apel, brokoli, anggur, dan polong-polongan.
·         Choline, yang terdaat pada kuning telur, sarden, hati, kacang-kacangan, dan padi-padian.
·         Chromium, yang terdapat pada daging merah, telur, keju, seafood, padi-padian utuh.
·         Kalsium, yang terdapat pada produk susu, almond, apricot, biji-bijian, sarden, dan sayuran daun hijau.
e.      Aktivitas, pencahayaan, dan penyakit. Pebelajar memerlukan aktivitas bergerak. Aktivitas bergerak berbentuk: role play, stretching, merubah posisi tempat duduk. Pencahayaan juga penting bagi pebelajar. Pencahayaan ruangan yang ideal adalah yang sesuai dengan tingkat lumens yang sesuai, yakni yang lembut dan alami. Penyakit dapat menghambat pembelajaran. Misalnya, sakit amandel akan menganggu anak untuk belajar yang disebabkan oleh rasa sakit tenggorokannya dan demam yang terus menganggu konsentrasi belajarnya. Sakit perut dan diare membuat anak kesakitan dan terus buang air besar. Demam membuat anak lemah tak berdaya.
f.        Bahan kimia dan kerja memori otak. Beberapa bahan kimia makanan (Eric Jensen, 2008) dapat memengaruhi kerja memori otak antara lain:
·         Asetikolin, memperkuat otak dalam membentuk memori jangka panjang pada neurotransmitter.
·         Lesitin yang menghasilkan kolin. Kolin dapat meningkatkan ingatan. Kolin terdapat dalam telur, ikan salmon, dan daging tanpa lemak.
·         Fenilalanin membantu memperbanyak norepinefrin yang dapat meningkatkan kesiagaan dan atensi.
·         Adrenalin dapat melindungi dan memperbaiki memori, juga menyimpan memori yang menyenangkan atau traumatis.
Konsumsi coklat pada saat belajar akan dapat membuat pebelajar mengingat lebih banyak pada saat ujian dengan kondisi tertentu.
2.         Otak atau Akal Budi Bersifat Sosial (The brain or mind is social).
Versi awalnya the brain is a parallel processor. Otak selalu berusaha untuk membedakan dan memahami kejadian yang ada. Apabila dirasa tidak bermakna maka otak tidak akan memprosesnya.
3.         Pembelajaran Bermakna akan Terus Menetap (The search for meaning is innate).
Otak selalu mencari hal-hal yang memiliki makna dan secara otomatis akan bereaksi terhadap informasi yang datang.
4.         Pembelajaran Bermakna Sering Melalui Pola-Pola (The search for meaning occurs through patterning).
Pemahaman dan ingatan dapat terjadi melalui pola atau melalui cara yang alamiah. Informasi dapat berupa belajar hal yang baru, yang membangkitkan emosi, dan keselamatan hidup. Pembelajaran tentang keselamatan hidup lebih mendapat perhatian dan lebih bermakna.
       Terdapat istilah KWL (what you Know, Want, Learn), pembelajaran terintegrasi, field trip, hands on learning, pembelajaran matematika – generalisasi (pola), visualisasi, komunikasi (implementasi).
5.         Emosi Merupakan Bagian Kritikal (Bagian Penentu) untuk Memahami Pola (Emotion are critical to patterning).
Kegiatan belajar yang dilakukan otak sangat dipengaruhi oleh emosi atau perasaan. Oleh karena itu, ciptakanlah suasana belajar yang menyenangkan dan kondusif, dalam ekspektasi yang positif. Gunakan teknik-teknik penarik emosi berikut:
·           Humor Break. Semasa Charlie Chaplin (CC), pernah diadakan lomba lawak CC. Adiknya jadi juri lomba, ternyata CC tidak jadi juara. Hal yang lucu dan aneh?
·           Drama, story telling, collaborative learning, Jigsaw. Tampilkan pertunjukkan drama dalam classmetting (assembly).
·           Celebration. Gunakan ritual “perayaan” setelah menyelesaikan pembelajaran materi tertentu.
6.         Otak Berproses Sebagian dan Menyeluruh Secara Simultan (The mind or brain processes parts and wholes simultaneous).
Otak bekerja secara simultan memproses bagian per bagian sekaligus juga secara keseluruhan. Otak bagian kiri dan kanan memiliki fungsi yang berbeda dan bekerja secara simultan melengkapi satu sama lain.
7.         Belajar Menuntut Pemfokusan Perhatian dan Persepsi Periferal (Learning involves bpth focused attention and peripheral perception).
Otak selalu menyerap informasi secara langsung pada saat perhatian kita terfokus maupun saat tidak terfokus. Kita perlu menciptakan lingkungan ruangan yang mendukung.
8.         Belajar Selalu Berproses Secara Sadar dan Bawah Sadar (Learning always involves conscious and unconscious processes).
Secara sadar dan tidak sadar proses belajar yang dilakukan oleh otak berlangsung terus menerus. Oleh karena itu, kita dapat memberikan waktu yang cukup untuk siswa mengkonsolidasikan apa yang mereka pelajari dengan menggunakan intonasi yang berbeda, kecepatan yang berbeda, dan volume yang berbeda.
       Ketika menjelaskan suatu hal yang penting, ada anak yang kurang perhatian dan bermain.
·           Anak latah. Anak latah membuat anak lain diam dengan cara memukul-mukul penggaris agar siswa lain diam. Ini mengikuti perilaku gurunya.
·           Berbahaya. Poster “evolusi” yang terpampang terus menerus akan tertanam dalam alam bawah sadar pikiran anak. Perilaku diketahui, evolusi tidak mengakui penciptaan (kreasionisme) oleh Tuhan.
·           Gesture. Gesture memengaruhi apa yang disampaikan. Guru mungkin berkata, “Ibu sih tak marah” tapi dia mengucapkannya dengan suara yang tinggi.
9.         Sedikitnya Ada Dua Cara Menata Memori atau Ingatan, yang berdasarkan pengalaman (sistem memori spasial) dan berdasarkan ingatan (rote learning).
Penataan memori pada manusia ada yang bermakna dan tidak bermakna. Efektifkan cara menghapal. Berikan keterampilan pada siswa untuk menghapal sesuatu, dengan cara:
·           Mnemonic – mejikuhibiniu (merah, jingga, kuning, hijau, biru, nila, ungu pada warna pelangi).
·           Chunking information. Gunakan tangan yang dikepal untuk mengetahui jumlah hari dalam satu bulan, dengan menggunakan lagu.
10.     Belajar Adalah Perkembangan (Learning is development).
Pembelajaran merupakan bagian dari perkembangan. Untuk beberapa topik tertentu, siswa dapat berpikir secara abstrak, sementara yang lain terbatas dan masih berpikir pada tingkat konkrit. Pembelajaran akan membangun hubungan antar saraf. Untuk itu, pembelajran membutuhkan paparan, pengulangan, makna, dan praktik penting bagi siswa.
11.     Pembelajaran Kompleks Ditingkatkan melalui Tantangan dan Dihambat Oleh Ancaman (Complex learning is enhanced by a challenge and inhibited by thread).
Pembelajaran dapat terjadi dengan maksimal bila ada tantangan yang sesuai. Jangan terlalu mudah dan jangan terlalu sulit.
·           Jangan ada tes atau kuis yang mengejutkan. Ini akan mengancam ketenangan siswa. No surprise test or quiz (threatening).
·           Buatlah agenda yang jelas di awal pelajaran.
·           Buat iklim pembelajaran yang kondusif, “It’s okey to make mistake”.
·           Gunakan kriteria penilaian yang jelas.
·           Hindari memberi pernyataan yang membuat anak tidak semangat untuk belajar dan berpikir lebih dalam dan detail.
12.     Setiap Otak Memiliki Penataan yang Unik (Each brain is uniquely organized).
Pilihkan variasi pembelajaran yang melibatkan proses berbagai indera bagi intruksi pembelajaran yang berbasis otak.
·           Jangan melabeli siswa. Bila memungkinkan hindarkan penyebutan atau pengelompokkan berdasar kemampuan. If possible avoid ability grouping.
·           Gunakan dan implementasikan Multiple intelligence dan Bloom taxonomy.
Menurut Caine dan Caine, kondisi otak manusia tergantung pada 12 aspek lingkaran “jam” Brain-based Learning. Manusia mempunyai sedikitnya dua cara untuk menata memori atau ingatan, yaitu berdasarkan pengalaman dan hafalan. Beberapa hal perlu diperhatikan dalam pembelajaran Brain-based Learning, yaitu:
·           Lingkungan belajar, berupa kebersihan ruangan, pencahayaan, kenyamanan.
·           Gerakan dan olahraga, berupa aktivitas yang menyenangkan, brain gym (memaksimalkan kinerja otak, meningkatkan konsentrasi, mengurangi stress, menajamkan penerimaan informasi).
·           Musik, berupa memutar musik di bagian belakang ruangan dengan volume yang rendah.
·           Permainan, agar pembelajaran menyenangkan dan membuat siswa lebih mudah mengikuti pembelajaran.
·           Penampilan guru, yang bersahabat, kreatif, dan efektif.

sumber:
Tung, K., Y. 2015. Pembelajaran dan Perkembangan Belajar. Jakarta: Indeks.

Brain Based Learning 4.5 5 Kuingin Baca Tuesday, December 27, 2016 Brain Based Learning Brain Based Learning adalah pembelajaran yang diseleraskan dengan cara kerja alami otak dalam belajar. Fokusnya adalah menyenangi da...


No comments:

Post a Comment

Kami mengharapkan saran maupun kritik yang membangun blog kami. Dilarang SARA dan kata-kata yang tidak pantas :)

Kuingin Baca