Metode Ceramah (Leatoring Method) - Metode
tertua yang paling lazim digunakan dalam macam-macam situasi adalah metode
ceramah. Metode ceramah ini selain sringnya digunakan juga paling sering
dikritik. Ada kritik yang demikian tajamnya sampai pengkritik berpendapat bahwa
metode ini tidak tepat dipakai dalam dunia pendidikan dan pengajaran karena
bertentangan dngan prinsip belajar yaitu pelajar harus aktif. Pengeritik yang
lebih lunak daripada golongan pertama di atas berpendapat bahwa memang ada
segi-segi negatif yang terkandung dalam metode ceramah, tetapi tidak pula dapat
dipungkiri bahwa metode itu juga mempunyai segi positif asal dipakai pada
situasi-situasi yang tepat.

A.
Tahap Pertama: Persiapan
Yang perlu dilakukan dalam tahap persiapan ini adalah
membangkitkan perhatian serta minat pelajar misalnya dengan mngulangi bahan
plajaran yang telah diberikan, mnrangkan tujuan papa yang dikehendaki untuk
dicapai serta masalah apa yang hendak dipecahkan bersama oleh pelajar dan guru.
B.
Tahap Kedua: Penyajian Bahan
Langkah pertama yang perlu dilakukan ialah
menghubungkan bahan baru dengan bahan yang telah diketahui oleh pembaca. Dalam tahap
ini harus dikerjakan pula ialah mengatakan atau menuliskan dengan jelas judul
dari bahan baru yang kemudian disusul oleh skema pelajaran baru itu. Untuk jelasnya
dikmukakan contoh sebagai berikut:
Judul bahan baru: PENGAWETAN KAYU di INDONESIA
Skema:
I.
Apakah yang dimaksud dengan pengawetan kayu?
II.
Sebab-sebab diadakan pengaetan kayu di
Indonesia.
III.
Manfaat pengawetan kayu.
IV.
Bahaya-bahaya dalam pengawetan kayu.
V.
Usaha-usaha mencegah keracunan dari bahan
pengawet kayu.
C.
Tahap Ketiga: Evaluasi
Dalam praktek pendidikan dan pengajaran yang
ssungguhnya, evaluasi atau penlitian ada baiknya dilaksanakan secara tidak
tersendiri artinya setlahsebagaian bahan disajikan terus diikuti dengan
penilaian (misalnya dengan pertanyaan singkat). Tahap evaluasi dalam jalan
pengajaran metode ceramah dipisahkan dari tahap-tahap lain dengan maksud agar
mudah dipelajari. Dalam tahap ini guru menanyakan bahan yang tela disajikan. Pertanyaan-pertanyaan
hendaknya ada yang menuntut jawaban pikiran pikiran (menyimpulkan sesuatu). Apabila
ternyata ada bahan yang tidak dimengerti oleh pelajar maka guru perlu
mengulangi, menerangkan secara singkat tentang bahan tersebut itu.
D.
Tahap Keempat: Penutup
Dalam tahap ini guru menyimpulkan isi dari bahan
pelajaran yang baru disajikan, kemudian memberi waktu mencatat (apa-apa yang
disimpulkan) atau guru menugaskan pelajar mengerjakan tugas tertentu misalnya
merenungkan atau menghafalkan isi pelajaran. Di muka telah dikatakan baha dalam
situasi-situasi yang tepat, metode ceramah mempunyai segi positif atau
bermanfaat. Situasi-situasi yang tepat yang dimaksudkan antara lain adalah
sebagai berikut:
1.
Apabila bahan pelajaran tidak terdapat/tersdia
dalam buku-buku atau sumber tertulis lainnya. Situasi demikian ini dihadapi
oleh guru dan pelajar misalnya dalam mempelajari penemuan-penemuan baru dalam
ilmu pengetahuan atau dalam memelajari adat istiadat suatu suku bangsa.
2.
Metode ceramah juga tepat digunakan dalam menjelaskan
bahan-bahan atau kata-kata sukar. Dalam hal ini bahan yang diredaksikan atau
ditulis dengan bahasa yang sukar (sering terdapat dalam buku-buku ilmiah,
sumber tertulis dalam bahasa daerah maupun asing) dapat disederhanakan atau
diterjemahkan ke dalam bahasa yang dapat ditangkap atau dimengerti oleh pelajar.
3.
Dalam memberikan gambaran atau ilustrasi
terhadap bahan plajaran dan kata-kata tertntu misalnya sanjak, gambar-gambar,
tabel-tabel, diagram dan sebagainya. Metod ceramah juga tepat digunakan.
4.
Metode ceramah juga tepat digunakan dalam rangka
memelihara, menumbuhkan serta menanamkan apresiasi atau penghayatan terhadap
isi sanjak, prosa, watak-watak orang, kebijaksanaan, dan lain-lain.
5.
Sebagai pengantar atau introduksi trhadap bahan
plajaran atau penyimpulan-pnyimpulan dari hal-hal yang telah dipelajari dan
disajikan.
6.
Apabila jumlah pelajar atau mahasiswa yang diberi
plajaran relatif banyak.
7.
Bahasa yang harus diberikan atau dipelajari pelajar,
sedangkan waktu amat terbatas. Situasi demikian ini mungkin trjadi olh adanya
praturan-praturan misalnya peraturan ujian atau ujian akhir.
8.
Apabila tak ada alat lain selain bahasa lisan.
Dalam pembicaraan
metode ceramah ini kita perlu pula membicarakan tentang kebaikannya, tentang kelemahannya
serta usaha-usaha yang mungkin ditempuh dalam rangka mengurangi atau bahkan
melenyapkan kelemahan-kelemahan tersebut.
Kebaikan atau
keuntungan yang diperoleh dengan menggunakan metode ceramah antara lain adalah:
1.
Ketertiban kelas mudah menjaganya atau dengan
perkataan lain guru mudah menguasai kelas.
2.
Organisasi kelas sederhana, ini berarti baha
guru berdiri di depan atau di tengah sambil menyajikan bahan sedangkan pelajar
atau pembaca duduk atau berdiri mendengarkan sambil sambil mencatat isi
pelajaran yang menurut pendapatnya penting.
3.
Menghemat baik aktu maupun modal lainnya karena
dalam waktu terbatas guru dapat membrikan bahan yang banyak terhadap pelajar
yang brjumlah banyak.
4.
Melatih pelajar untuk mnggunakan pendengarannya
dengan baik serta menangkap dan menyimpulkan isi ceramah dengan tepat dalam
aktu singkat.
Kelemahan-kelemahan
atau segi negatif apabila menggunakan metode ceramah, anatar lain sebagai
berikut.
1.
Apabila ditinjau dari prinsip belajar, maka
metode ini agak bertentangan dengan prinsip belajar, (dengan metod ini hanya
alat tertentu yang aktif yaitu terutama alat pendengaran dan pikiran).
2.
Apabila ditinjau dari azas demokrasi maka metode
ceramah kurang memungkinkan pelajar untuk mengemukakan pendapat yang mana ini
mungkin mengakibatkan tertekannya inisiatif dan daya kreasi.
3.
Metode ceramah tidak akan menghasilkan pembentukan
pribadi secara harmonis (bandingkan dengan kelemahan nomor 1 di muka).
4.
Ditinjau dari azas-azas diktatik, maka metode
ceramah kurang memungkinkan terlaksananya anjuran-anjuran yang baik dari azas
didaktif (misalnya anjuran-anjuran dari azas peragaan atau kooperasi di mana
peragaan langsung kurang terlaksana atau kerjasama antara pelajar tidak
terlaksana).
5.
Kesalahan tafsir terhadap istilah tertentu
misalnya genting dapat ditafsirkan atap rumah atau keadaan berbahaya.
Usaha-usaha apa sajakah yang dapat
ditempuh untuk menghindari kelemahan-kelemahan atau menanggulangi
kelemahan-klemahan metode ceramah? Ada beberapa macam usaha yang dapat ditempuh
diantaranya adalah:
1.
Gunakan alat peraga pada waktu brceramah, baik
langsung maupun tidak langsung.
2.
Jelaskanlah istilah-istilah yang kira-kira sukar
untuk ditafsirkan.
3.
Berceramahlah dengan gaya yang menarik serta gunakanlah
bahasayang mudah ditangkap.
4.
Selingilah penggunaan metode ceramah ini dengan metode
yang lain misalnya metode demonstrasi, eksperimen, diskusi, dan sosiodrama.
sumber:
Suradji. 2008. Strategi Belajar Mengajar. Surakarta: UNS Press.