• About
  • Contact
  • Submit Article

Penawaran dan Permintaan

 on Sunday, November 6, 2016  

Penawaran dan Permintaan

 

Penawaran dan Permintaan - Permintaan adalah suatu jumlah barang yang dibeli pada tingkat harga tertentu dan cenderung lebih rendah dari yang ditawarkan sehingga semakin banyak barang yabg dibeli atau diminta terjadi, karena semakin rendahnya tingkat harga yang terjadi. Dengan bertemunya penawaran dan pembelian maka terbentuklah tingkat harga yang disetujui oleh kedua belah pihak. Kejadian ini dapat digambarkan sebagai berikut.
Penawaran dan Permintaan
Kurva Equilibrium
a.         Daya Beli dan Urutan Kepentingan Pembelian Barang.
Daya beli merupakan kemampuan pembeli yang benar-benar menciptakan pasar potensial, maksudnya di samping pembeli berkeinginan membeli mereka juga diikuti dengan tindakan membeli (beserta mampu membayar). Daya beli di sini tidak hanya bergantung pada keinginan konsumen yang ingin terpuaskan tetapi juga bagaimana kedudukan barang tersebut dalam urutan urutan kebutuhan konsumen dalam daftarnya. Karena semakin penting bagi konsumen untuk membelinya maka akan semakin memberikan peluang untuk menciptakan daya beli konsumen atau pembeli.
b.        Elastisitas Permintaan
       Semakin elastis sifat permintaan pasarnya maka semakin besar pengaruh perubahan harga terhadap perilaku pembeli. Sifat permintaan barang dikaakan elastis kalau harga barang berubah sedikit saja akan mengakibatkan perubahan volume penjualan lebih besar.
       Akan tetapi sebaliknya kalau sifat ermintaan pasar terhadap barang tersebut adalah elastis maka dampak pengaruh perubahan harga tidak terlalu membuat perubahan pada volume penjualannya atau dengan kata lain perubahan harga hanya menyebabkan perubahan volume yang lebih kecil prosentasenya.
c.         Peraturan dan Pengawasan Pemerintah
Peraturan dan pengawasan ini dilakukan untuk tujuan menyeimbangkan dan mengontrol situasi perekonomian jangan sampai lesu. Cara yang biasa dilakukan pemerintah adalah menentukan harga maksimum-minimum maupun diskriminasi harga. Kesemuanya ini untuk mencegah timbulnya monopoli maupun oligopoli yang benar-benar amat merugikan konsumen sebagai pembeli dan dampak yang lebih parah lagi adalah lesunya perekonomian sehingga perekonomian tidak mengalami perkembangan.
Politik Penetapan Harga
Politik penetapan harga dilakukan untuk merangsang dan menarik pembeli agar membeli barang yang ditawarkan perusahaan. Adapun politik ini melibatkan beberapa bagian perusahaan terutama bagian penjualan, produksi maupun keuangan, sedangkan politik penetapan harga ini dibagi menjadi 3 bagin, yaitu sebagai berikut.
1.         Penetapan Harga Psikologis (Old Princing)
Odd Princing ini menetapkan harga ganjil yang sebenarnya secara psikologis menarik pembeli karena harga kelihatannya murah pada hasil sebenarnya hanya selisih yang sedikit sekali.
Contoh:
Kalau sebelum dilakukan Odd Princing harga sepatu merek “Spotec” sebesar Rp 30.000;00 maka setelah perusahaan melakukan kebijaksanaan dengan Odd Princing maka harganya turun menjadi Rp 29.850;00.
2.         Price Linning
Seperti di atas baik odd princing maupun price linning biasa dilakukan para pedagang eceran yaitu cara menjual produksi sejenis dengan berbagai merek yang berbeda dan harga yang di kelompok-kelompokan.
Contoh:
Pengecer (toko) penjual pakaian menjual pakaian dengan berbagai merek dan membagi golongan pakaian tersebut ke dalam 4 golongan yaitu harga yang berharga Rp 5.000,00, Rp 10.000,00, Rp 15.000,00, dan Rp 25.000,00.
3.         Potongan Harga
Potongan harga adalah pengurangandari harga yang ada dan dinyatakan dalam bentuk secara tunai agar menarik calon pembeli. Potongan harga tersebut tidak hanya berupa potongan tunai saja tetapi ada jenis potongan harga lainnya, diantaranya adalah.
a)      Potongan Tunai
Potongan hanya dinyatakan dengan jangka waktu pembayaran yang telah disepakati bersama. Misalnya:
Syarat penjualan 2/10, n/30. Hal ini berarti selama konsumen membayar kurang dari waktu sepuluh hari setelah penyerahan barang maka konsumen tersebut mendapat potongan tunai sebesar 2% dari harga jual akan tetapi kalau konsumen membayar dalam jangka waktu setelah 10 hari maka konsumen tersebut tidak mendapat potongan tunai dan batas akhir pembayaran tersebut adalah 30 hari setelah barang diserahkan.
b)      Potongan Dagang (fungsional)
Potongan dagang adalah potongan yang diberikan oleh perusahaan kepada pihak-pihak yang ikut memasarkan produksi yang bersangkutan sehingga potongan dagang ini biasanya diberikan kepada agen, distributor, penyalur, ataupun pengecer.
c)       Potongan Kuantitas
Potongan kuantitas adalah potongan yang diberikan kepada konsumen karena konsumen mau membeli dalam jumlah yang cukup besar. Misalnya:
Kalau konsumen membeli lebih dari 3 potong pakaian dengan merek tertentu maka konsumen akan diberi sati hadiah atau harga potong 10% dari seluruh harga yang harus dibayar.
d)      Potongan Musiman
Potongan musiman adalah potongan harga yang diberikan kepada konsumen karena konsumen mau membeli produk-produk yang tidak pada musimnya untuk dipakai. Misalnya:
Pada musim kemarau konsumen mau membeli payung atau jas hujan akan diberi potongan 20%.
Sumber: Daryanto. 2011. Sari Kuliah: Manajemen Pemasaran. Bandung: Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.

Penawaran dan Permintaan 4.5 5 Kuingin Baca Sunday, November 6, 2016 Penawaran dan Permintaan Penawaran dan Permintaan   Penawaran dan Permintaan - Permintaan adalah suatu jumlah barang yang dibeli pada tingkat harga tertentu da...


Kuingin Baca