• About
  • Contact
  • Submit Article

Keterampilan Dasar Seorang Sales Hebat: Mencintai dan Menikmati Pekerjaan

 on Wednesday, November 2, 2016  

Keterampilan Dasar Seorang Sales Hebat Part 1

 

Keterampilan Dasar Seorang Sales Hebat: Mencintai dan Menikmati Pekerjaan - Sesuatu yang berangkat tanpa keterampilan sama dengan nihil. Segala sesuatu membutuhkan keterampilan. Meskipun keterampilan bisa didapat seiring dengan proses yang dijalani, tetap saja harus membekali diri dengan keterampilan sebelum melangkah. Mengapa demikian? Karena dengan adanya pembekalan diri maka usaha seseorang dimungkinkan lebih efektif, efisien, dan tidak ngawur. Untuk menjadi seorang sales hebat, maka seseorang harus menghebatkan dirinya terlebih dahulu. Seseorang harus membekali dirinya sebelum diaterjun dalam dunia pemasaran.
A.        Mencintai dan Menikmati Pekerjaan
Ketika seseorang memutuskan untuk menjadi seorang sales, atau ketika seseorang ingin berkarir di dunia pemasaran, maka ia terlebih dahulu harus mencintai pekerjaannya. Banyak orang yang dari awal terpaksa bekerja menjadi seorang sales karena tidak mendapatkan pekerjaan lain sehingga mereka bekerja dengan berat hati, asal jadi, kurang gairah, loyo, ingin cepat selesai, dan merasa tertekan.
Keterampilan Dasar Seorang Sales Hebat: Mencintai dan Menikmati Pekerjaan
Salesman diskon
“Kenikmatan bekerja tergantung pada sikap seseorang dalam menghadapi tantangan pekerjaannya. Jika seseorang memulai pekerjaanya dengan sepenuh hati, dan dengan keinginan yang kuat untuk bisa berhasil, maka ia akan mampu menikmati usaha kerasnya. Akan tetapi, jika ia memulai tugasnya hanya dengan sepenuh hati, ditambah rasa takut dan terbelenggu oleh keraguannya sendiri, maka pekerjaan yang dilakukannya hanya akan menjadi beban yang tidak tertahankan”, begitu kata J. Edgar Hoover.
Ketika seseorang tidak menyukai dan menikmati pekerjaannya maka selama itu hampir dipastikan orang tersebut tidak akan bisa menjadi ahli dalam bidangnya. Menemukan minat dan bakat sangatlah penting sebelum seseorang memutuskan berkarir. Jika seseorang belum mengetahui minat dan bakatnya tapi dia ingin memiliki pekerjaan dan dia memiliki kesungguhan ini akan membuat orang tersebut mencintai pekerjaannya.
Ketika anda telah memutuskan untuk memilih sebuah pekerjaan berusahalah untuk berpegang teguh pada pekerjaan itu selama tidak terjadi hal-hal yang merugikan dan membahayakan anda. Tak sedikit orang yang sealu merasa tidak puas dengan pekerjaan mereka sehingga terus mengganti pekerjaan. Mereka menghabiskan waktu untuk mencari kerja. Sikap seperti ini mungkin akan menjadi penghambat bukan memberikan kemajuan. Kecuali seseorang berganti tempat kerja karena ia menemukan pekerjaan yang lebih baik.
Sebenarnya masalah utama adalah pada diri mereka sendiri. Mereka mungkin belum bisa menerima kenyataan bahwa mereka harus bekerja atau mungkin mereka adalah orang yang cepat bosan. Ada orang yang memang mencintai bidang tertentu dari awal bekerja di suatu perusahaan dan ada juga orang yang mencintai pekerjaan seiring dengan proses dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kedua kelompok ini berpeluang berhasil dalam pekerjaan mereka.
Menurut Sharma, kecintaan seseorang pada pekerjaanlah yang akan membantu seseorang meraih kesuksesan, bukan kolega, lingkungan atau bahkan kritik menyngkut pekerjaan orang tersebut. Oleh karena itu, memiliki perasaan bahagia dan senang terhadap pekerjaan adalah sebuah hal yang smestinya diusahakan oleh seorang calon sales hebat.
Tanya diri anda, apakah menjadi seorang sales adalah pekerjaan yang anda sukai? Apakah anda ingin bekerja sungguh-sungguh meskipun itu dalam bidang pemasaran yang mungkin bukan paling andan minati? Jika anda sudah memutuskan untuk berkarier di dunia pemasaran, maka berusahalah untuk mencintai dan menikmati pekerjaan anda. Jika tidak, maka pekerjaan anda hanya akan sia-sia bahkan hanya akan menjadi beban dan membuat anda sengsara.
B.        Bekerja untuk Belajar
Kebiasaan sebagian besar orang adalah bekerja untuk uang. Ketika kita bekerja hanya untuk mengejar uang, maka secara tidak langsung kita telah menjadi budak uang. Hanya uang yang akan di dapat. Orang yang bekerja untuk uang akan tertekan, batin tidak tenang, didera ketakutan, selalu khawatir dan tidak bisa optimal dalam mengeluarkan potensi diri. Bila ia tidak mampu mengontrol dirinya, tidak mustahil dia akan jatuh pada perilaku menyimpang karena ambisinya yang besar untuk mendapatkan uang.
Bekerjalah untuk belajar, maka suatu saat uang yang akan mengejar anda. Orang yang bekerja untuk belajr tidak hanya akan mendapatkan uang tapi juga sebuah nilai. Sebuah nilai penting yang bisa memajukan dirinya, menambah kualitas diri dan mungkin juga bisa memotivasi orang lain. Orang yang bekerja untuk belajar dan tidak tertawan oleh uang, biasanya bekerja dengan lebih tenang, memiliki konflik minim dengan rekan kerja karena persaingan bukan tujuan utamanya. Sikapnya yang selalu belajar untuk bekerja lebih baiklah yang akan megantarkannya pada pencapaian yang luar biasa.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa kita membutuhkan uang untuk bisa bertahan hidup. Namun, bekerja untuk keuntungan materi saja tidak akan membawa kebaikan dalam jangka panjang. Sejalan dengan hal ini, OP. Sharma mengatakan bahwa kenikmatan sejati dalam bekerja tidak akan bisa dirasakan jika sebuah pekerjaan hanya ditujukan untuk mencari keberhasilan semata. Uang memang penting dalam memenuhi kebutuhan hidup. Akan tetapi, mengasah sebuah keahlian jauh lebih penting ketimbang sekadar bertahan hidup.
Prinsip hidup Chris Gardner, seorang mantang gelandangan yang berhasil menjadi miliarder adalah sesuatu yang patut dijadikan pelajaran. Ia mengatakan “find something that you love. Something that gets you so excited you can’t wait to get out of bed in the morning. Forget about money. Be happy. The money thing will come. I know so many people who have so much more money than I. They are miserable. It is so important to be happy”. Lakukan pekerjaan yang anda sukai yang membuat anda lupa dan tergila-gila. Lupakan masalah uang sejenak. Utamakan kemajuan diri, maka uang akan datang dengan sendirinya.
Bekerjalah untuk memberikan kontribusi jangka panjang untuk diri sendiri dan orang lain. Bekerjalah untuk mendapatkan pengalaman dan mempertajam ilmu. Orang yang menyadari bahwa keahlian itu lebih penting dari uang, mereka bekerja untuk mencapai kepuasan batin mereka.
Tak heran ada orang yang menolak banyak permintaan karena takut tidak bisa maksimal dalam memberikan pelayanan. Bukankah mereka akan mendapatkan uang yang banyak? Mengapa mereka menolak permintaan? Tidak lain karena mereka memiliki prinsip harus bisa memberikan karya terbaik. Buat apa melayani banyak permintaan tapi kualitas pelayanan tidak baik. Permintaan itu tidak tahan akan bertahan lama. Ini yang ada dalam pikiran mereka. Bagi mereka kepuasan dalam keberhasilan jauh melebihi dari keuntungan materi belum tentu akan datang.
Ada persamaan antara orang bekerja untuk uang dengan orang yang bekerja untuk belajar. Mereka akan sama-sama mati. Namun, orang yang bekerja untuk belajar akan abadi keahliannya. Ia memiliki dedikasi dan kesetiaan yang tinggi di bidangnya. Ia hidup abadi karena keahlian dan karya besarnya serta berhasil menjadi inspirasi bagi generasi sesudahnya.
“Ketika kita melihat perjalanan sejarah, kita serta-merta akan terkesan oleh kenyataan bahwa sebagian besar penemuan penting telah diciptakan oleh para tokoh yang sama sekali tidak mencari keuntungan finansial melainkan hanya sekadar melakukan sesuatu yang ingin mereka lakukan”, begitu kata Charles F. Kettering. Ini sangat tepat. Dengan melakukan apa yang ingin kita lakukan maka kita tidak hanya akan mendapatkan materiil tapi juga keuntungan non materil.
Orang yang bekerja untuk belajar merupakan orang yang mencintai pekerjaanya dengan tulus. Tak heran orang ini akan memiliki kesabaran yang luar biasa. Ia tidak akan pernah puas jika menghasilkan sesuatu yang berkualitas rendah. Meskipun sikap tersebut akan membuatnya mengulang kembali pekerjaannya dari awal demi perbaikan kualitas, ia tidak pernah merasa terbebani atau merasa jengkel. Ia memiliki pandangan yang luas, kesabaran yang besar, serta rencana yang sangat teliti.
Sementara orang bekerja hanya untuk uang sering mengabaikan hal-hal jangka panjang. Ia berpikiran pendek bagaimana mendapatkan uang. Pekerjaannya akan menimbulkan bencana dan rasa frustasi. Alih-alih menikmati keberhasilan dan kebahagiaan, mereka justru akan tersiksa. Mereka mungkin tidak akan sanggup menahan beban kerja karena keterampilannya kurang terasah. Orang ini akan menjadi beban bagi majikannya ketimbang sebagai aset, sehingga tidak mengherankan majikan melupakan dan menyingkirkannya.

Sumber:
 Anhari, M. 2014. CREATIVE SALESMAN: Tips Menjadi Salesman NO. 1. Yogyakarta: KOBIS.

Keterampilan Dasar Seorang Sales Hebat: Mencintai dan Menikmati Pekerjaan 4.5 5 Kuingin Baca Wednesday, November 2, 2016 Keterampilan Dasar Seorang Sales Hebat: Mencintai dan Menikmati Pekerjaan Keterampilan Dasar Seorang Sales Hebat Part 1   Keterampilan Dasar Seorang Sales Hebat: Mencintai dan Menikmati Pekerjaan - Sesuatu ya...


Kuingin Baca