Keterampilan Dasar Seorang Sales Hebat Part 1
Keterampilan Dasar Seorang Sales Hebat: Mencintai dan Menikmati Pekerjaan - Sesuatu yang
berangkat tanpa keterampilan sama dengan nihil. Segala sesuatu membutuhkan
keterampilan. Meskipun keterampilan bisa didapat seiring dengan proses yang
dijalani, tetap saja harus membekali diri dengan keterampilan sebelum
melangkah. Mengapa demikian? Karena dengan adanya pembekalan diri maka usaha
seseorang dimungkinkan lebih efektif, efisien, dan tidak ngawur. Untuk menjadi
seorang sales hebat, maka seseorang harus menghebatkan dirinya terlebih dahulu.
Seseorang harus membekali dirinya sebelum diaterjun dalam dunia pemasaran.
A.
Mencintai dan Menikmati Pekerjaan
Ketika seseorang memutuskan untuk
menjadi seorang sales, atau ketika seseorang ingin berkarir di dunia pemasaran,
maka ia terlebih dahulu harus mencintai pekerjaannya. Banyak orang yang dari
awal terpaksa bekerja menjadi seorang sales karena tidak mendapatkan pekerjaan
lain sehingga mereka bekerja dengan berat hati, asal jadi, kurang gairah, loyo,
ingin cepat selesai, dan merasa tertekan.
Salesman diskon |
Ketika seseorang tidak menyukai dan
menikmati pekerjaannya maka selama itu hampir dipastikan orang tersebut tidak
akan bisa menjadi ahli dalam bidangnya. Menemukan minat dan bakat sangatlah
penting sebelum seseorang memutuskan berkarir. Jika seseorang belum mengetahui
minat dan bakatnya tapi dia ingin memiliki pekerjaan dan dia memiliki
kesungguhan ini akan membuat orang tersebut mencintai pekerjaannya.
Ketika anda telah memutuskan untuk
memilih sebuah pekerjaan berusahalah untuk berpegang teguh pada pekerjaan itu
selama tidak terjadi hal-hal yang merugikan dan membahayakan anda. Tak sedikit
orang yang sealu merasa tidak puas dengan pekerjaan mereka sehingga terus
mengganti pekerjaan. Mereka menghabiskan waktu untuk mencari kerja. Sikap
seperti ini mungkin akan menjadi penghambat bukan memberikan kemajuan. Kecuali
seseorang berganti tempat kerja karena ia menemukan pekerjaan yang lebih baik.
Sebenarnya masalah utama adalah
pada diri mereka sendiri. Mereka mungkin belum bisa menerima kenyataan bahwa
mereka harus bekerja atau mungkin mereka adalah orang yang cepat bosan. Ada
orang yang memang mencintai bidang tertentu dari awal bekerja di suatu
perusahaan dan ada juga orang yang mencintai pekerjaan seiring dengan proses
dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Kedua kelompok ini berpeluang
berhasil dalam pekerjaan mereka.
Menurut Sharma, kecintaan seseorang
pada pekerjaanlah yang akan membantu seseorang meraih kesuksesan, bukan kolega,
lingkungan atau bahkan kritik menyngkut pekerjaan orang tersebut. Oleh karena
itu, memiliki perasaan bahagia dan senang terhadap pekerjaan adalah sebuah hal
yang smestinya diusahakan oleh seorang calon sales hebat.
Tanya diri anda, apakah menjadi
seorang sales adalah pekerjaan yang anda sukai? Apakah anda ingin bekerja
sungguh-sungguh meskipun itu dalam bidang pemasaran yang mungkin bukan paling
andan minati? Jika anda sudah memutuskan untuk berkarier di dunia pemasaran,
maka berusahalah untuk mencintai dan menikmati pekerjaan anda. Jika tidak, maka
pekerjaan anda hanya akan sia-sia bahkan hanya akan menjadi beban dan membuat
anda sengsara.
B.
Bekerja untuk Belajar
Kebiasaan sebagian besar orang
adalah bekerja untuk uang. Ketika kita bekerja hanya untuk mengejar uang, maka
secara tidak langsung kita telah menjadi budak uang. Hanya uang yang akan di
dapat. Orang yang bekerja untuk uang akan tertekan, batin tidak tenang, didera
ketakutan, selalu khawatir dan tidak bisa optimal dalam mengeluarkan potensi
diri. Bila ia tidak mampu mengontrol dirinya, tidak mustahil dia akan jatuh
pada perilaku menyimpang karena ambisinya yang besar untuk mendapatkan uang.
Bekerjalah untuk belajar, maka
suatu saat uang yang akan mengejar anda. Orang yang bekerja untuk belajr tidak
hanya akan mendapatkan uang tapi juga sebuah nilai. Sebuah nilai penting yang
bisa memajukan dirinya, menambah kualitas diri dan mungkin juga bisa memotivasi
orang lain. Orang yang bekerja untuk belajar dan tidak tertawan oleh uang,
biasanya bekerja dengan lebih tenang, memiliki konflik minim dengan rekan kerja
karena persaingan bukan tujuan utamanya. Sikapnya yang selalu belajar untuk
bekerja lebih baiklah yang akan megantarkannya pada pencapaian yang luar biasa.
Memang tidak bisa dipungkiri bahwa
kita membutuhkan uang untuk bisa bertahan hidup. Namun, bekerja untuk
keuntungan materi saja tidak akan membawa kebaikan dalam jangka panjang.
Sejalan dengan hal ini, OP. Sharma mengatakan bahwa kenikmatan sejati dalam
bekerja tidak akan bisa dirasakan jika sebuah pekerjaan hanya ditujukan untuk
mencari keberhasilan semata. Uang memang penting dalam memenuhi kebutuhan hidup.
Akan tetapi, mengasah sebuah keahlian jauh lebih penting ketimbang sekadar
bertahan hidup.
Prinsip hidup Chris Gardner,
seorang mantang gelandangan yang berhasil menjadi miliarder adalah sesuatu yang
patut dijadikan pelajaran. Ia mengatakan “find
something that you love. Something that gets you so excited you can’t wait to
get out of bed in the morning. Forget about money. Be happy. The money thing
will come. I know so many people who have so much more money than I. They are
miserable. It is so important to be happy”. Lakukan pekerjaan yang anda
sukai yang membuat anda lupa dan tergila-gila. Lupakan masalah uang sejenak.
Utamakan kemajuan diri, maka uang akan datang dengan sendirinya.
Bekerjalah untuk memberikan
kontribusi jangka panjang untuk diri sendiri dan orang lain. Bekerjalah untuk
mendapatkan pengalaman dan mempertajam ilmu. Orang yang menyadari bahwa
keahlian itu lebih penting dari uang, mereka bekerja untuk mencapai kepuasan
batin mereka.
Tak heran ada orang yang menolak
banyak permintaan karena takut tidak bisa maksimal dalam memberikan pelayanan.
Bukankah mereka akan mendapatkan uang yang banyak? Mengapa mereka menolak
permintaan? Tidak lain karena mereka memiliki prinsip harus bisa memberikan
karya terbaik. Buat apa melayani banyak permintaan tapi kualitas pelayanan
tidak baik. Permintaan itu tidak tahan akan bertahan lama. Ini yang ada dalam
pikiran mereka. Bagi mereka kepuasan dalam keberhasilan jauh melebihi dari
keuntungan materi belum tentu akan datang.
Ada persamaan antara orang bekerja
untuk uang dengan orang yang bekerja untuk belajar. Mereka akan sama-sama mati.
Namun, orang yang bekerja untuk belajar akan abadi keahliannya. Ia memiliki
dedikasi dan kesetiaan yang tinggi di bidangnya. Ia hidup abadi karena keahlian
dan karya besarnya serta berhasil menjadi inspirasi bagi generasi sesudahnya.
“Ketika kita melihat perjalanan
sejarah, kita serta-merta akan terkesan oleh kenyataan bahwa sebagian besar
penemuan penting telah diciptakan oleh para tokoh yang sama sekali tidak
mencari keuntungan finansial melainkan hanya sekadar melakukan sesuatu yang
ingin mereka lakukan”, begitu kata Charles F. Kettering. Ini sangat tepat.
Dengan melakukan apa yang ingin kita lakukan maka kita tidak hanya akan
mendapatkan materiil tapi juga keuntungan non materil.
Orang yang bekerja untuk belajar
merupakan orang yang mencintai pekerjaanya dengan tulus. Tak heran orang ini
akan memiliki kesabaran yang luar biasa. Ia tidak akan pernah puas jika
menghasilkan sesuatu yang berkualitas rendah. Meskipun sikap tersebut akan
membuatnya mengulang kembali pekerjaannya dari awal demi perbaikan kualitas, ia
tidak pernah merasa terbebani atau merasa jengkel. Ia memiliki pandangan yang
luas, kesabaran yang besar, serta rencana yang sangat teliti.
Sementara orang bekerja hanya untuk uang
sering mengabaikan hal-hal jangka panjang. Ia berpikiran pendek bagaimana
mendapatkan uang. Pekerjaannya akan menimbulkan bencana dan rasa frustasi.
Alih-alih menikmati keberhasilan dan kebahagiaan, mereka justru akan tersiksa.
Mereka mungkin tidak akan sanggup menahan beban kerja karena keterampilannya
kurang terasah. Orang ini akan menjadi beban bagi majikannya ketimbang sebagai
aset, sehingga tidak mengherankan majikan melupakan dan menyingkirkannya.
Sumber:
Anhari, M. 2014. CREATIVE SALESMAN: Tips
Menjadi Salesman NO. 1. Yogyakarta: KOBIS.