Pemasaran
merupakan salah satu kegiatan yang ada di dalam perusahaan yang
berfungsi untuk menjual produk. Pemasaran adalah hal terpenting dalam
perusahaan maka dari itu diperlukan suatu pros perencanaan pemasaran,
yang saya uraikan di bawah.
A.
Proses Perencanaan Pemasaran
Sebagian
besar lembaga pendidikan pertama kali mengakui nilai dari perencanaan formal
ketika mereka menghadapi penurunan yang serius dalam jumlah sisa dang
pnghasilan atau mendapati bahwa program penerimaan mahasiswa baru atau program
pengembangan mereka telah dikelola dengan buruk dan tidak berhasil. Pertama-tama
para administrator berharap situasi tersebut merupakan suatu keluarbiasaan yang
akan pulih sendiri pada waktunya tanpa perlu mengadakan tindakan. Ketika besarnya
situasi tersebut, mereka mulai menyelidiki cara-cara untuk memonitor permasalahan-permasalahan
dan mengembangkan rencana-rencana untuk menghadapinya.
Mengenali
adanya kebutuhan prencanaan hanyalah langkah pertama. Perencanaan pemasaran mengandalkan
keterampilan-keterampilan yang mungkin agak baru bagi para administrator yang
ahli dalam mengelola secara sukss operasi setiap harinya dan telah tidak
terlibat dalam perencanaan. Banyak lembaga telah merekrut ahli-ahli perencanaan
untuk mengarahkan pross perencanan tersebut dan membantu para administrator
dalam perencanaan.
Dalam
bab ini ditampilkan langkah-langkah dalam proses perencanaan pemasaran pada
tingkat strategis dan tingkat taktis. Dengan perencanaan strategis, kami
menunjukkan perencanaan pada arah keseluruhan dari suatu lembaga untuk merespon
pasar dan peluang-peluangnya. Dengan prncanaan taktis, kami merujuk ke
pemasaran pada langkah-langkah tindakan spesifik yang dibutuhkan untuk
mengambil keuntungan dari peluang-peluang pemasaran yang teridentifikasi
melalui perencanaan strategis.
Proses
perencanaan pemasaran terdiri dari enam komponen, masing-masing komponen
dibahas secara mendalam di dalam bab berikutnya. Dalam bab ini, Kami mengalami
pertanyaan-pertanyaan mengenai pemasaran-pemasaran berikut ini:
a.
Bagaimana perencanaan pemasaran digunakan?
b.
Apa langkah-langkah dalam perencanaan strategis?
c.
Apa komponen-komponen dari rencana pemasaran
taktis?
d. Apa yang dapat dikontribusikan oleh sistem-sistem
perncanaan formal terhadap kefektivan lembaga?
e.
Bagaimana sistem kontrol pemasaran dapat
membantu dalam penilaian keberhasilan pemasaran?
B.
Evolusi Perencanaan Usaha
Perencanaan usaha
atau sring juga disebut dengan perencanaan bisnis merupakan suatu prkembangan
baru di dalam dunia perusahaan. Dalam rangka menuju perencanaan yang rumit dan
cermat, dunia usaha akan melewati tahap-tahap yang akan dibahas di bawah ini. Tahapan
trsbut akan menggambarkan suatu perusahaan yang belum maju tingkat
perencanaannya sampai perusahaan yang sudah bagus sistem perencanaan yang
dimiliki.
1.
Tahapan Tanpa Rencana
Pada taapan ini semua bagian dalam
perusahaan masih disibukkan dengan kegiatan yang mendesak untuk dislesaikan. Perusahaan
yang berada pada tahapan ini biasanya perusahaan yang baru mengawali
pengorganisasiannya sehingga manajer sedang sibuk mencari dana, mesin-mesin,
perlengkapan konsumen, dan bahan baku sehingga hanya memiliki aktu yang sempit
untuk memikirkan rencana perusahaan. Pihak manajemen juga masih sibuk untuk
berusaha agar perusahaan tetap mempertahankan kelangsungusahanya.
2.
Tahapan Sistem Penganggaran
Setlah tahap pertama dilewati perusahaan
mulai berusaha menyusun sistem penganggaran supaya pengendalian arus kas dapat
ditingkatkan. Pihak manajemen memperkirakan jumlah penjualan selama tahun yang
akan datang beserta biaya dan arus kasnya, manajer setiap departemen menyiapkan
anggaran bagi departemennya. Anggaran ini masih terbatas pada anggaran
finansial dan belum sampai pada pemikiran atau analisa tentang perencanaan, sehingga
anggaran ini bukan merupakan perencanaan yang lengkap dan sistematis.
3.
Tahapan Perencanaan Tahunan
Dalam tahapan perencanaan tahunan terdapat
tiga pendekatan yang dapat dipakai, yaitu sebagai berikut.
a.
Perencanaan atas ke bawah (top down planning)
Top down
planning adalah penetapan sasaran dan rencana oleh manajemen puncak untuk
dilaksanakan oleh jenjang di bawahnya. Dalam organisasi bisnis, pendekatan ini
mengikuti teori X yang mmpunyai sifat
bahwa karyawan tidak menyukai tanggung jawab dan menunggu untuk diarahkan.
b.
Perncanaan bawah ke atas (bottom up planning)
Cara yang ditempuh dalam pndekatan
iniberlawanan dngan cara di atas di mana berbagai unit dalam suatu organisasi menetapkan sasaran dan rencana ini dikirim ke
jenjang manajemen yang lebih tinggi untuk memperoleh prsetujuan. Pendekatan ini
mengikuti teori Y bahwa karyawan ssungguhnya menyukai tanggung jawab, lebih
kreatif jika mereka dilibatkan dalam perencanaan perusahaan.
c.
Perencanaan dengan sasaran turun rencana naik (goals don plan up planning)
Dalam sistem ini, manajemen puncak
mengadakan pembahasan peluang, kelemahan, dan kekuatan perusahaan barulah kemudian
menetapkan sasaran perusahaan untuk tahun yang akan datang. Terdapat beberapa
bagian dalam perusahaan bertanggung jawab untuk menyusun rencana yang diperlukan
untuk tercapainya sasaran perusaaan. Rencana ini dapat dijalankan secara resmi
jika telah disetujui oleh manajemen puncak.
Sistem perencanaan ini
bukanlah merupakan sesuatu hal yang pasti baik mengenai bentuk perencanaan
maupun hasil yang diproleh berdasarkan rencana yang telah disusun. Dalam banyak
hal untuk keberhasilan perencanaan dibutuhkan waktu yang lama yang di dalamnya
bermaksud membiasakan diri bekerja dengan sistem perencanaan dan
perbaikan-perbaikan rencana yang telah berjalan. Jika hal ini tidak dilakukan
maka akan terjadi penyimpangan misalnya ada bagian yang menganggap bahwa sistem
perencanan ini hanya membuang waktu sehingga lebih baik digunakan untuk
langsung menjual produk. Kadang-kadang ada pula yang berpikir bahwa perencanaan
ini semata-mata untuk menyenangkan pihak atasan dan bukan dijadikan sebagai
alat untuk perbaikan prestasi. Manajer puncak harus dapat menyadarkan mereka akan
arti pentingnya budaya perencanaan. Satu hal yang harus diketahui oleh semua bagian
adalah bahwa perencanaan sangat bermanfaat. Adapun manfaat prncanaan dalam
suatu usaha diantaranya sebagai berikut.
1)
Mendorong pola berpikir ke depan yang sistmatis
bagi seluruh manajemen.
2)
Mengarah pada koordinasi seluruh kegiatan
perusahaan dengan lebih baik.
3)
Mendorong peningkatan standar prestasi untuk kepentingan
pengendalian.
4)
Melatih para eksekutif dalam mempertajam
formulasi tujuan dan kebijaksanaan.
5)
Membuat lebih siap dalam mnghadapi perkembangan
yang tiba-tiba.
6) Membuat para eksekutif memiliki rasa dan sikap
yang lebih dinamis dalam mengemban tanggung jawab yang saling berkaitan.
d.
Tahapan Perencanaan Jangka Panjang
Sesungguhnya bahwa perencanaan tahunan mendasarkan
diri pada perencanaan jangka panjang (misalnya perencanaan 5 tahun). Perencanaan
lima tahun ini dipecah menjadi perncanaan tahunan dan diadakan evaluasi untuk
menjaab apakah rencana jangka panjang perlu ditinjau atau tidak.
e.
Tahapan Perencanaan Strategis
Perencanaan sebenarnya
tidak hanya mencakup urusan bisnis yang berlangsung saat ini dan cara melestarikannya.
Akan tetapi, harus pula mlakukan tindakan checking
(pemeriksaan) kembali supaya mengetahui usaha mana yang perlu dikembangkan, dipertahankan,
atau dihentikan. Di samping itu berusaha menemukan jenis usaha baru untuk
mendukung usaha lama supaya mnntukan market
share tambahan. Kegiatan yang baru saja disebutkan ada dalam apa yang dinamakan
perencanaan strategis.
Perencanaan
strategis mencakup segala upaya yang dilakukan agar perusahaan secara menyeluruh
dan optimal dapat menyesuaikan diri pada peluan-pluang terbaik dalam rangka
menghadapi lingkungan usaha yang terus mengalami perubahan. Apabila perusahaan
sudah mempunyai banyak pengalaman dalam perencanaan maka dapat mengadakan
standardisasi bwntuk formulir perencanaan. Standardisasi formulir ini
dimaksudkan supaya terjadi keseragaman pengisisan sehingga memudahkan manajemen
dalam membandingkankannya.
Sumber:
Daryanto. 2011. Sari Kuliah: Manajemen
Pemasaran. Bandung: Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.