Pengungkapan dan Penyesuaian Diri
Pengungkapandan Penyesuaian Diri - Pengungkapan
dan penyesuaian diri ini diperlukan mengingat manusia memiliki sifat yang
berbeda-beda. Keterampilan dalam menyesuaikan diri juga harus dimiliki oleh
seseorang sales karena dengan menyesuaikan diri kepada orang-orang yang ada di
lingkungan, maka akan terbina sebuah keakraban yang memungkinkan seseorang bisa
dengan mudah untuk mendapatkan seorang pembeli. Begitu juga dengan pengungkapan
diri, bila orang mengenal diri kita maka ia juga akan semakin terbuka dalam
berinteraksi dengan kita sehingga membantu kita dalam membaca pikiran dan
perasaan orang lain.
Menurut
Mardatillah penyesuaian diri diperlukan agar manusia bisa bertahan, berguna,
dan bermakna bagi kehidupannya. Namun, penyesuaian diri juga harus didukung
oleh pengungkapan diri sebagai bagian dari mengekspresikan diri, sehingga tidak
hanya diri sendiri yang mengetahui tentang dirinya namun orang lain juga
mengetahui tentang dirinya. Hal ini berguna untuk memperkenalkan diri sendiri
secara tidak langsung pada orang lain sehingga orang lain bisa menyesuaikan
diri saat berinteraksi.
![]() |
sumber: Can Stock Photo |
Penyesuaian
diri memiliki hubungan yang erat dengan kepribadian yang positif. Ketika seseorang
melakukan penyesuaian diri maka ia telah berusaha untuk bersikap luwes, tidak
egois, menghargai orang lain, dan tangguh. Perkembangan kepribadian positif
tidak dapat berjalan sebagaimana mestinya jika tidak adanya penyesuaian diri
manusia tersebut.
Selain
itu, penyesuaian diri juga memberikan pengalaman dan pengetahuan bagi seseorang
untuk dapat mengatasi dan meghadapi persoalan yang ada. Orang yang pandai
menyesuaikan diri adalah orang yang tidak kaku dan otoriter. Ia memiliki
kesehatan mental dan bisa terhindar dari gangguan psikis seperti depresi,
stress, cemas, dan sebagainya.
Sebaliknya,
saat seseorang tidak mampu menyesuaikan diri dengan baik, maka ia akan menjadi
manusia yang kaku, kesulitan bergaul, dan susah membangun komunikasi. Orang ini
harus segera membenahi dirinya agar mampu melakukan penyesuaian diri karena
jika tidak ia tersisih dari lingkungannya.
Apa
saja dasar-dasar yang harus dimiliki untuk membina penyesuaian diri yang baik? Untuk
membina penyesuaian diri yang baik, Mahfud M.D. mengemukakan patokan-patokan
umum yaitu.
Pertama, memelihara kesehatan
jasmani. Kesehatan jasmani yang buruk akan menurunkan semangat untuk hidup yang
kemudian menimbulkan perasaan yang tidak menyenangkan sehingga dapat merusak
kualitas penyesuaian diri.
Kedua, lakukanlah pekerjaan yang
memuaskan. Tidak ada yang sempurna dalam hidup ini namun lakukanlah yang
terbaik. Filsafat ini memberikan kekuatan terbesar bagi kepribadian berupa
kepuasan batin sehingga memotivasi untuk melakukan pekerjaan yang sebaik-baik
mungkin.
Ketiga, beristirahatlah dan
menghibur diri. Keduanya memiliki kekuatan sebagai peningkatan kesehatan
jasmani dan melenyapkan perasaan-perasaan yang tidak diinginkan sehingga
memberikan kesempatan bagi tubuh dan hati untuk beristirahat sejenak dalam
rangka menyeimbangkan frustasi yang dijumpai dalam pekerjaan.
Keempat, berpartisipasi dalam
masyarakat. Aktivitas sosial sama penting dengan aktivitas individu. Bukan saja
merupakan karena naluri sebagai makhluk sosial namun juga sebagai ajang
bertukar pikiran dan informasi dalam rangka saling memahami dan mengerti satu
sama lain.
Kelima, memiliki hubungan yang
penuh kepercayaan dengan orang lain. Memiliki hubungan yang diliputi
kepercayaan membuat orang merasa nyaman dalam melakukan penyesuaian diri karena
adanya perasaan dihargai dan diakui oleh orang lain.
Keenam, bersifat obyektif. Adanya kemampuan
bersikap obyektif dalam melihat kenyataan dan keinginan yang ada. Mampu memilih
dan memilah mana yang penting dan yang kurang penting, mana yang kebutuhan dan
mana yang keinginan.
Ketujuh, berusaha mengerti dan
memahami. Saat melakukan penyesuaian diri, seseorang tidak hanya berusaha
mengerti dan memahami dirinya sendiri saja namun juga ornag lain karena sama
halnya ornag lain juga ingin dimengerti dan dipahami. Jika hal ini terjadi maka
akan timbulnya hubungan timbal balik yang menyenangkan.
Kedelapan, janganlah terlalu
bersikap serius dalam menghadapi kehidupan dunia yang terkadang kurang
menyenangkan, seseorang diharapkan tidak bersikap terlalu serius karena
ketegangan yang terjadi dapat menganggu kesehatan mentalnya. Karena itu
filsafat yang mengatakan saat kepala panas hati harus tetap dingin, bermakna
ula bahwa saat kita terbawa emosi hingga tegang memuncak, namu hati yang tenag
dengan pikiran jernih mencari pemecahannya.
Seharusnya, seseorang yang tidak
bisa membawakan dan menyesuaikan diri di tengah-tengah lingkungannya bukanlah
calon seornag sales yang baik karena sales hebat itu adalah orang yang luwes,
yang mudah bergaul dengan siapa saja. Orang yang mudah bergaul karena ia
memiliki keahlian dalam menyesuaikan diri. Selain penyesuaian diri, seseorang
yang ingin menjadi sales sukses harus bisa menyingkap dirinya juga dengan cara
yang wajar.
sumber:
Anhari, M. 2014. Creative Salesman: Tips Menjadi Salesman No. 1. Yogyakarta: Kobis.