Konsep Modern Menjual Produk
1.
Sikap Aktif Terhadap Pasar
Konsep Modern Menjual Produk - Salah satu sikap
dasar yang harus disadari para pengusaha adalah potensi pertambahan permintaan
nasional tidak dapat dipasok hanya dengan jalan memproduksi produk
sebanyak-banyaknya saja. Barang dan jasa yang telah diproduksi itu harus
dijual. Sales Executives wajib
mempunyai pengetahuan tentang kebutuhan konsumen dan motivasi pembelian yang
mendominasi keputusannya membeli produk. Selanjutnya mereka wajib menyusun
strategi pemasaran produk, termasuk harga, distribusi dan promosi penjualan
sesuai dengan kondisi, kebutuhan dan motivasi pembelian konsumen serta situasi
persaingan di pasar.
Dalam dunia modern
perusahaan beserta manajer pemasaran, manajer penjualan dan Sales Executive, wajib menciptakan
kebutuhan baru para konsumen sasaran.
Sales Execuvtives
perusahaan-perusahaan wajib menyakinkan pembeli potensial produk bahwa barang
atau jasa yang dihasilkan perusahaannya dapat mendatangkan lebih banyak manfaat
dibandingkan dengan produk perusahaan saingan. Apabila Sales Execuvtives tidak dapat meyakinkan konsumen, produk-produk
itu tidak akan pernah pindah dari gudang produsen ke tangan para konsumen.
Setiap orang pembeli potensial hanya akan tertarik untuk membeli barang atau
jasa bila mereka tahu itu manfaat baginya.
2. Distribusi Barang dan Jasa
Produksi barang
dan jasa secara besar-basaran tidak akan banyak membawa manfaat bila tidak
disajikan kepada para konsumen di tempat-tempat
terdekat, sehingga mereka dapat membelinya dengan mudah tiap saat didistribusikan
ke pasar. Dalam dunia bisnis modern distribusi produk merupakan salah satu
fungsi pemasaran utama di mana para Manajer Penjualan, Sales Supervisors dan Sales
Executives memegang peranan penting untuk mensukseskannya.
Prosedur
distribusi produk dari produsen ke konsumen pemakai dapat berbentuk:
a
Distribusi langsung (direct marketing), yaitu produsen
menjual langsung barangnya ke konsumen tanpa ada perantara. Misalnya, produsen
makanan kecil, langsung menjualnya ke tetangga-tetangganya.
b
Distribusi tidak langsung
(indirect marketing), yaitu sebelum
sampai ke tangan konsumen, barang terlebih dahulu berpidah dari distributor
satu ke distributor lainnya.
Secara umum,
distributor adalah pihak yang membantu produsen menyalurkan produk sampai ke
tangan konsumen, dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu:
a
Pedagang distributor (mercent middleman)
b
Pedagang perantara (agent middlemen )
Perbedaan hakiki antara pedagang
distributor dan pedagang perantara adalah pada status kepemilikan produk yang
didistribusikan. Pedagang distributor membeli produk dari produsen, pedagang
perantara atau distributor yang lain untuk dijual kembali. Termasuk dalam
pedagang distributor adalah pedagang besar, grosir dan pedagang eceran.
Contoh mata rantai jalur distribusi produk
Pedagang
besar membeli atau mengimpor barang atau jasa
dalam jumlah besar dari para produsen atau agen tunggal produsen kemudian
menjual kembali produk tersebut kepada grosir, pedagang eceran atau pembeli
institusional. Dalam kegiatan mendistribusikan produk banyak diantara pedagang
besar itu mempekerjakan Sales Executives
mereka sendiri. Pedagang besar terdiri dari berbagai macam golongan. Salah
satunya adalah pedagang besar umum (general-line wholesalrs). Mereka
mendistribusikan berbagai macam produk yang dibutuhkan para pembeli dari satu
bidang usaha tertentu, misalnya pertanian perkebunan, dsb. Golongan pedagang
besar lainnya adalah pedagang besar khusus (speciality wholesalers). Mereka
mendistribusikan produk tertentu, misalnya buku bacaan, tekstil, garment, dll.
Pedagang
eceran atau grosir dalam mata rantai
distribusi bertindak sebagai jembatan perantara dari produsen, agen tunggal
atau pedagang besar dengan konsumen akhir. Grosir dan pedagang eceran membeli
produk dari pedagang besar atau langsung dari produsen. Pedagang eceran skala
kecil seringkali membeli produk dari grosir.
Dalam
dunia bisnis modern ada tiga jenis pedagang eceran, yaitu:
a
Pedagang Eceran Khusus
(Chain Stores)
Pedagang
ini terutama memperdagangkan produk dengan francise dari produsen internasional
yang ternama.
b
Pedagang eceran bebas
(independent retilers)
Pedagang
eceran bebas adalah jenis pedagang
eceran yang paling terkenal dan banyak jumlahnya di Negara manapun. Mereka
bergerak di berbagai macam sektor perdagangan dari rumah makan, toserba,
swalayan,dll.
c
Pedagang eceran berandeng
(multi independent retailers)
Pedagang
eceran berandeng adalah pedagang eceran yang mengoperasikan lebih dari satu
toko diberbagai lokasi yang berbeda. Contohnya adalah toko buku Gramedia dan
Gunung Agung
Pedagang
perantara dalam dunia bisnis mempunyai peranan
penting yang lain dalam mensukseskan keberhasilan distribusi produk. Mereka
membantu produsen mencarikan pembeli produk mereka, dengan kata lain, tugasnya
adalah mempertemukan pembeli dengan produsen. Pedagang perantara dapat dibagi
menjadi tiga kelompok, yaitu:
a
Pedagang komisioner
Pedagang
komisioner mendistribusikan produk milik produsen dengan sistem perdagangan
konsinyasi. Mereka tidak membeli produk dari produsen melainkan hanya
menjualkannya kepada konsumen akhir, pedagang eceran atau grosir. Mereka
menerima komisi dari penjualannya tersebut.
b
Pialang (brokers)
Pialang
bekerja seperti halnya pedagang komisioner. Atas nama produsen atau pembeli
mereka menjualkan atau membelikan produk yang didistribusikan. Untuk jasa
perdagangan itu mereka menerima balas jasa dalam jumlah tertentu. Tidak seperti
pedagang komisioner, hubungan kerja antara pialang dengan produsen atau pembeli
tidak kontinyu, melainkan hanya setiap ada transaksi.
c
Agen produsen (manufactures’
agents)
Agen
produsen adalah pedagang yang mengageni satu atau lebih produsen untuk
menjualkan produk mereka. Seperti halnya pedagang komisioner, dan pialang, mereka tidak membeli produk yang
mereka jual. Dan menerima balas jasa (agency fee) dari produsen atas jasa
mereka menjualbelikan produk.
3.
Pilihan distributor
Dalam
mendistribusikan produk mereka, setiap perusahaan akan menentukan mata rantai
jalur distribusi yang paling sesuai dengan produk dan strategi pemasaran produk
serta paling efisien. Dari uraian di atas, perusahaan bisa bebas memilih
cara-cara pendistribusian produk mereka, yang dapat disimpulkan sebagai
berikut:
a
Menyalurkan produk secara
langsung kepada konsumen akhir.
b
Menyalurkan produk secara
langsung kepada pedagang eceran.
c
Menyalurkan produk kepada
pedagang grosir, yang kemudian menjualnya kepada pedagang eceran/konsumen
akhir.
d
Menyalurkan produk
melalui pedagang perantara yang kemudian menjualnya kepada pedagang besar,
grosir dan pedagang eceran.
e
Mempergunakan kombinasi
cara produk di atas.
Dalam
praktek sehari-hari jarang sekali perusahaan hanya menggunakan satu cara
pendistribusian produk mereka, biasanya mereka menggunakan kombinasi
pendistribusian sesuai dengan jenis produk, lokasi pasar dan segmen pasar.
sumber:
Materi dari Makalah PTN 2013 UNS