• About
  • Contact
  • Submit Article

Hal-Hal yang Perlu Dipahami dalam Studi Kelayakan Bisnis Aspek Lingkungan: Lingkungan Jauh

 on Friday, November 18, 2016  

Lingkungan Jauh

Hal-Hal yang Perlu Dipahami dalam Studi Kelayakan Bisnis Aspek Lingkungan: Lingkungan JauhLingkungan jauh mencakup faktor-faktor yang bersumber dari luar operasional perusahaan. Analisis lingkungan jauh digunakan perusahaan untuk menyerang maupun bertahan terhadap faktor-faktor lingkungan jauh tersebut dengan merumuskan strategi yang mernanfaatkan peluang atau meminimalkan ancaman. Perubahan dalam lingkungan jauh dapat mempengaruhi perubahan alam permintaan konsumen untuk produk industri serta jasa konsumen.
1.        Lingkungan ekononi
Faktor kondisi ekonomi sangat menentukan keherhasilan hisnis pada perekonomian suatu wilayah yang sedang turnbuh sehingga daya beli masyarakat akan meningkat. Kondisi ekonorni suatu wilajlah yang haik sangat memungkinkan perusahaan mencapai tingkat pengembalian yang telah diprediksi. Sebaliknya, dalam kondisi ekonomi suatu witayah yang tidak baik, perusahaan akan mengalami kesulitan untuk mencapai tingkat pengembalian yang diharapkan.
Variabel-variabel ekonorni yang dapat memengaruhi keber,hasilan bisnis di antaranya adalab ketersediaan kredit secara umum, tingkat penghasilan yang dapat dibelanjakan, serta keeenderungan belanja masyarakat, suku bunga prin;ertflaju inflasi, tingkat pasar uang, defisit anggaran pemerintah, produk domestik bruto, pola konsumsi, pengangguran, tingkat produktivitas pekerja, nilai dolar di pasar dunia, kecenderungan pasar saham. kondisi ekonomi luar negeri, faktor ekspor/impor, pergeseran permintaan barang dan jasa. perbedaan pendapatan antarnegara, fluktuasi harga, kebijakan fiskal, kebijakan moneter, serta kebijakan organisasi-organisasi dunia seperti Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE). G20, OPEC, WTO, APEC.
Kegiatan bisnis akan dapat mendorong tumbuhnya usaha lain di sekitar bisnis yang akan dijalankan, namun sering kali kehadiran bisnis justru mematikan bisnis yang teIuh ada di masyarakat sekitar. Dengan tumbuhnya bisnis lain di sekitar lokasi maka pendapatan masyarakat akan meningkatkan. Sebaliknya,  jika kehadiran bisnis mematikan bisnis yang telah ada maka pendapatan masyarakat sekitar dapat berkurang.
Pada analisis lingkungan ekonomi dilakukan analisis dampak bisnis terhadap pendapatan masyarakat atau kesejahteraan masyarakat setempat. Indikator yanu digunakan dalam pengukuran lingkungan ekonorni adalah income per capita, penyerapan tenaga kcrja. peningkatan upah rata-rata, serta besarnya dampak negatif bisnis hagi perekonomian di wilayah tersebut.
Contoh:
Dibangunnya jemhatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dengan Madura te.rnyala memberikan dampak bagi peningkatan ekonomi di Madura. Dengan adanya jernhatan tersebut banyak industri yang merelokasi usahanya ke Madura. Namun di sisi lain pendapatan jasa penyeberangan Surabaya-Madura berkurang karena banyak orang menyeberang menggunakan jembatan. Melihat kondisi ini, di satu sisi pembangunan jembatan tersebut dapat meningkatkan pendapatan masyarakat dan menyerap tenaga kerjadi wilayah Madura, namun  di sisi lain menyebabkan pengurangan tenaga kerja dan pendapatan pada jasa penyeberangan.
2.        Lingkungan sosial dan budaya
Faktor sosial dan budaya berdampak besar pada semua produk, jasa, pasar, dan pelanggan. Faktor sosial yang memengaruhi suatu perusahaan adalah kepercayaan, nilai. sikap. opini. dan gaya hidup orang-orang di lingkungan eksternal perusahaan, yang berkembang dari pengaruh hudaya, ekologi, demografi, agama, pendidikan, dan etnik.
Selain itu aktivitas bisnis akan menimbulkan heberapa aktivitas baru  yang, dapat menimbulkan dampak bagi kehidupan sosial masyarakat setempat. Sebagai contoh timbulkeramaian baru dari para pekerja, lalu lintas menjadi semakin ramai, jalur komunikasi semakin padat, terjadi penambahan atau bahkan kerusakan infrastruktur yang telah ada seperti jalan, penerangan   listrik, air dan lainnya, serta dampak terhadap pendidikan masyarakat setempat. Lingkungan sosial menganalisis dampak keberadaan bisnis terhadap kehidupan sosial masyarakat setempat sebagai akibat adanya bisnis.
Jenis bisnis yang akan dijalankan harus sesuai dengan budaya dan norma-norma yang dianut oleh masyarakat setempat. Jika bisnis yang akan dijalankan tidak sesuai dengan budaya dan norma masyarakat setempat maka konflik di masyarakat akan muncul sehingga dapat mengganggu bahkan dapat menyebabkan kegagalan bisnis. Selain itu keheradaan bisnis dapat  menyebabkan pergeseran budaya. Hal ini karena adanya budaya yang herbeda dari para pendatang dengan budaya di tokasi bisnis. Jika budaya yang dibawa oleh pendatang dinilai sesuai dengan budaya dan norma masyarakat setempat maka budaya tersebut akan diterima. Sebaliknya, jika budaya pendatang dinilai tidak sesuai dengan budaya dan norma masyarakat maka penolakan budaya akan terjadi atau sebaliknya budaya daerah akan mengikuti budaya pendatang. Aspek subbudaya menganalisis kesesuaian hudaya setempat dengan ide bisnis dan dampak keberadaan bisnis terhadap budaya masyarakat dan kchiasaan adat- istiadat setempat.
Contoh:
a.         Adanya kompleks industri pengolahan kayu temyata menarik tenaga kerja dari luar wilayah sehingga menimbulkan adanya keramaian baru sebagai akibat bermukimnya tenaga kerja yang berasal dari daerah lain. Jika  kondisi ini tidak diantisipasi dengan baik maka masalah sosial baru dapat muncul di daerah tersebut.
b.         Masyarakat suatu daerah yang sangat rekigius pada umumnya taat menjalankan ibadah agamanya. Mereka juga sering mengaktualisasi diri ke dalam kegiatan budaya yang bernuansa keagamaan seperti tahlilan, rajaban, mauludan, dan sebagainya. Jika bisnis yang akan dijalankan tidak sesttai dengan norma-nonna agama maka gesekan dalam masyarakat pun akan terjadi.
3.        Lingkungan politik
Kondisi politik suatu negara/daerah menentukan keberhasilan sebuah bisnis. Suatu negara/daerah yang kondisi politiknya tidak stabil, memiliki risiko yang tinggi untuk melakukan bisnis, demikian pula sebaliknya. Oleh'karena itu, analisis tentang kondisi polilik suatu negaraidaerah pada saat bisnis akan dijalankan dan proyeksi kondisi politik pada masa yang akan datang dipertkan. Dalam tnerumuskan strategi perusahaan, pelaku bisnis harus menyesuaikan clengan arah dan stahilitas faktor-faktor politik suatu daerah. Faktor politik berkaitan dengan peraturan perundang-undangan yang dikeluarkan pemerintah, seperti peraturan tentang perdagangan yang adil, undang-undang cintin.ust, program perpajakan, ketentuan upah minimum, kebijakan tentang polusi dan penetapan harga, peraturan perlindungan bagi pekerja, konsumen masyarakat umum, dan lingkungan.  Di  satu  sisi, peraturan  dan undang-undang bersifat membatasi sehingga cenderung mengurangi potensi laba perusahaan. Namtin, di sisi lain peraturan dan undang-undang dirancang untuk melindungi  dan memberi manfaat bagi perusahaan, seperti undang-undang paten, subsidi pemerintah, dan hibah dana.
Contoh:
Suatu negara/daerah yang sering tetjadi demonstrasi terhadap pemerintahan yang sedang beijalan menunjukkan adanya gejolak politik. Hal ini dapat digunakan sebagai indikator bahwa negara/daerah tersebut memiliki risiko  bisnis yang tinggi untuk menjalankan sebualt ide bisnis. Suhu politik menjelang pemilu biasanya akan meningkat sehingga para pengusaha biasanya menunggu kondisi dan hasil pemilu. Jika pemilu berjalan aman dan kondisi politik diprediksikan stahil maka pengusaha menanamkan investasinya.
4.        Lingkungan teknologi
             Penemuan teknologi baru dalam bidang bisnis sering kali mempunyai pengaruh yang dramatis terhadap perusahaan. Analisis terhadap perubahan teknologi sangat penting untuk mengantisipasi peluang dan ancaman bisnis kondisi yang akan datang.
Contoh:
Munculnya teknologi internet berdampak pada berbagai peluang dan ancaman bisnis. Imernet mampu mempercepat penyampaian informasi sehingga dapat memotong jalur distribusi dan mampu menghapus batas pasar secara geografis. Namun, ada beberapa bisnis yang tergeser oleh keberadaan internet, seperti jasa pos dan jasa kurir.
5.        Lingkungan ekologi
Tidak dapat dipungkiri bahwa kcberadaan bisnis akan berdampak pada lingkungan ekologi. yaitu hubungan antara manusia dan makhluk hidup lainnya dengan udara, tanah, dan air. yang mendukung kehidupan mereka sehagai  akibat adanya kegiatan produksi. Kegiatan produksi akan menghasilkan limbah, baik limbah padat, cair, maupun udara. Limbah ini harus ditangani dengan baik agar tidak mcnimbulkan masalah lingkungan. Beberapa bisnis harus menghentikan usahanya karena dinilai merusak lingkungan sehingga mernbaltayakan masyarakat setempat. Padahal, pelaku bisnis tersebut telah mengeluarkan investasi yang besar. Hal tersebut tidak akan terjadi jika analisis secara mendalam pada aspck lingkungan dilakukan, khususnya pada subaspek lingkungan ekologi. Subaspek lingkungan ekologi menganahsis dampak bisnis terhadap lingkungan ekologi, sepeni polusi udara, tanah, dan udara serta kemampuan pelaku usaha untuk meminimalkan dampak tersebut.
Contoh:
Bisnis pembuatan tahu ternyata menghasilkan limbah cair yang sangat bau yang dapat meneemari aliran sungai, limbah padat berupa ampas kedelai, dan menghasilkan asappengolahan  yang dapat menyebabkan polusi udara. Untuk mengantisipasi hal tersebut pelaku bisnis harus dapat menentukan solusi bagi masalah tersebut agar tidak terjadi gesekan dengan penduduk setempat setelah bisnis tersebut beroperasi.
6.        Lingkungan global
             Era globalisasi ditandai dengan batas-batas ekonomi antamegara yang semakin tidak jelas, arus informasi dan komunikasi sangat cepat sehingga dunia menjadi transparan, transformasi budaya, ekonomi, dan pendidikan antamegara tidak dapat dicegah sehingga perubahan perekonomian pada suatu negara akan berdampak pada perekonomian di negara lain. Semakin terbukanya perekonomian suatu negara, semakin penting peranan analisis lingkungan global.
Contoh:
Adanya krisis global ternyata berakibat menurunnya daya beli masyarakat di negara-negara tujuan ekspor. Hal ini berakibat pada menurunnya permintaan akan produk-produk ekspor, seperti tekstil, mebel, dan produk kerajinan  lainnya.
Analisis terhadap lingkungan industri dan lingkungan jauh dapat digabungkan sekaligus dengan menggunakan analisis Kekuatan. Kelernahan, Peluang, dan Ancaman (Strength, Weaknesses, Opportunies and Treaths/SWOT).

sumber:
Materi dari Jonet Ariyanto N., S.E., M.Si.

Hal-Hal yang Perlu Dipahami dalam Studi Kelayakan Bisnis Aspek Lingkungan: Lingkungan Jauh 4.5 5 Kuingin Baca Friday, November 18, 2016 Hal-Hal yang Perlu Dipahami dalam Studi Kelayakan Bisnis Aspek Lingkungan: Lingkungan Jauh Lingkungan Jauh Hal-Hal yang Perlu Dipahami dalam Studi Kelayakan Bisnis Aspek Lingkungan: Lingkungan Jauh .  Lingkungan jauh mencakup f...


Kuingin Baca