Penetapan Harga Produk - Umumnya harga ditetapkan oleh pembeli dan penjual yang
saling bernegoisasi. Penjual akan meminta harga yang lebih tinggi daripada yang
mereka harapkan. Sementara itu, pembeli akan menawrkan kurang daripada yang
mereka harapkan akan mereka bayar. Melalui tawar menawar, mereka akhirnya akan
sampai pada harga yang disepakati.
Ekonom
telah menciptakan mode sederhana untuk penetapan harga yang akan memaksimalkan
laba. Model ini mengasumsikan bahwa perusahaan mengetahui fungsi permintaan dan
biaya untuk suatu produk. Fungsi permintaan menjelaskan tentang perkiraan
kuantitas (Q) yang akan dibeli setiap periode untuk berbagai tingkat harga (P).
Misalkan dengan menggunakan analisis permintaan statistic, perusahaan
menentukan persamaan permintaannya sebagai berikut.
Q = 1000 – 4P
Persamaan
ini menyatakan hukum permintaan. Semakin sedikit yang akan dibeli tiap
periodenya dengan semakin tingginya harga. Fungsi biaya menjelaskan biaya total
(C) memproduksi suatu kuantitas tiap periodenya (Q).
Dalam
kasus sederhana, fungsi biaya total dijelaskan sebagai persamaan linier C = F +
cQ dimana F merupakan biaya tetap total dan merupakan biaya variabel per unit.
Misalkan perusahaan memperkirakan bahwa persamaan biayanya untuk produknya
adalah sebagai berikut.
C = 6000 – 50Q
Manajemen
membutuhkan dua persamaan lagi. Keduanya bersifat definitif, untuk menentukan
harga yang akan memaksimalkan laba. Pertama, pendapatan total (R) sama dengan
harga dikalikan kuantitas terjual.
R = PQ
Kedua,
laba total (Z) merupakan selisih antara pendapatan total dan biaya total.
Z = R - C
Perusahaan
sekarang dapat menentukan hubungan antara laba (Z) dan harga (P) dengan mulai
dari persamaan laba dan melanjutkannya dengan turunan berikut.
Z = R – C
Z = PQ – C
Z = PQ – (6.000 + 50Q)
Z = P (1.000 – 4P) – 6.000 – 50 (1.000 – 4P)
Z = 1.000P – 4P2 – 6.000 – 50.000 + 200P
Z = -56.000 + 1.200 – 4P2
Laba
total ternyata merupakan turunan kedua fungsi harga. Hal ini merupakan gambaran
seperti topi (parabola) dan laba akan mencapai titik maksimal (34.000) pada
harga 150. Harga optimal 150 tersebut dapat diperoleh dengan menggambar sebuah
parabola dengan beberapa sampel harga dan menentukan titik tingginya.
Dengan
adanya tiga C, yaitu: bagan permintaan pelanggan (customer’s demand schedule), fungsi biaya (cost function), dan harga pesaing (competitor’s prices), perusahaan-perusahaan akan siap memilih
harganya. Harga tersebut akan terletak di antara harga yang demikian rendah
sehingga tidak menghasilkan laba dan yang demikian tinggi sehingga tidak ada permintaan.
Dalam hal ini, biaya menjadi batas bawah. Harga pesaing dan harga barang
pengganti menjadi hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pnetapan harga. Penilaian
pelanggan atas tampilan produk yang unik dari perusahaan menjadi batas atas.
Di beberapa
metode penetapan harga yang umum digunakan di antaranya adalah penetapan harga mark up, penetapan harga berdasarkan
pengembalian sasaran. Metode penetapan harga yang paling dasar adalah dengan
menambahkan mark up standar pada
biaya produk. Beberapa perusahaan memberikan penawaran dengan memperkirakan
biaya total dan menambahkan mark up
standar sebagai laba. Penetapan harga mark
up ini diperoleh dengan bantuan rumus perhitungan sebagai berikut.
Harga mark up = unit terjual biaya per unit
1 - pengembalian atas penjualan yang diinginkan
Akan tetapi,
penetapan harga lainnya adalah berdasarkan sasaran pengembalian. Perusahaan menentukan
harga yang akan menghasilkan tingkat pengembalian atas investasi yang
diinginkan (ROI). Harga untuk memperoleh pengembalian tersebut dihitung dengan
rumus:
Harga
= biaya per unit = pengembalian yang diinginkan x modal yang diinvestasikan
unit terjual
No comments:
Post a Comment
Kami mengharapkan saran maupun kritik yang membangun blog kami. Dilarang SARA dan kata-kata yang tidak pantas :)