Format Rencana Pemasaran
Format Rencana Pemasaran - Perencanaan
pemasaran taktis harus mengikuti perencanaan strategis. Perencanaan strategis
menunjukkan program-program tertentu dan pasar-pasar yang akan ditekankan oleh
lembaga tersebut. Untuk masing-masing strategi atau pasar yang dipilih lembaga
tersebut harus mengembangkan suatu strategi pemasaran.
Rencana
pemasaran formal meringkas informasi-informasi dan analisis-analisis yang
mendasari suatu strategi yang diusulkan dan menguraikan perincian-perincian
mengenai bagaimana strategi tersebut akan dilaksanakan.
Sebuah
rencana pemasaran mengandung bagian-bagian utama berikut ini: ringkasan
pelaksanaan (executive summary),
analisis situasi, tujuan dan sasaran, strategi pemasaran, program tindakan,
anggaran, dan kontrol. Bagian-bagian tersebut akan dibahas dalam konteks sebuah
universitas hipotesis.
Bagian
|
Tujuan
|
1.
Ringkasan Pelaksanaan
|
Menyajikan suatu gambaran singkat untuk peninjauan manajemen secara
cepat.
|
2.
Situasi Pemasaran Sekarang
|
Menyajikan data-data latar belakang yang relevan mengenai pasar,
publik, persaingan, distribusi, dan lingkungan makro.
|
3.
Analisis Peluang dan Masalah
|
Mengidentifikasi peluang atau ancaman utama, kekuatan/kelemahan, dan
isu-isu yang dihadapi lembaga program tersebut.
|
4.
Sasaran-Sasaran
|
Mendefinisikan tujuan-tujuan yang ingin dicapai rencana tersebut
dalam bidang jumlah siswa, donasi, perbaikan kualitas, dan lain-lain.
|
5.
Strategi Pemasaran
|
Menyajikan pendekatan pemasaran yang luas dan akan digunakan untuk
mencapai sasaran-sasaran rencana tersebut.
|
6.
Program-Program Tindakan
|
Menjawab: Apa yang akan dilakukan? Siapa yang akan melakukan? Kapan
dilakukan? Berapa banyak biayanya?.
|
7.
Anggaran
|
Menguraikan biaya-biaya dan ramalan-ramalan keuangan yan diharapkan
dan hasil-hasil lain dari rencana tersebut.
|
8.
Kontrol
|
Menunjukkan bagaimana implementasi dan keefektifan rencana tersebut
akan di monitor.
|
Tujuan
dari ringkasan pelaksanaan adalah agar administrator tingkat yang lebih tinggi
dapat meninjau terlebih dahulu arah utama dari rencana tersebut sebelum membaca
dokumen yang memuat data-data dan analisis-analisis pendudkung. Untuk memandu
para pembaca yang ingin berfokus pada suatu aspek tertentu dari rencana
tersebut, sebuah daftar isi biasanya terdapat pada ringkasan pelaksanaan
tersebut.
a.
Analisis Situasi
Bagian utama yang pertama pada rencana tersebut adalah analisis situasi.
Di sini administrator tersebut menjelaskan segi-segi utama dari situasi yang
memengaruhi operasinya. Meskipun proses perencanaan strategi mengungkapkan
situasi yang menghadapi universitas tersebut, direktur penerimaan mahasiswa
baru harus memeriksa semua faktor yang memengaruhi operasi penerimaan mahasiswa
baru selama kerangkan waktu tertentu. Analisis situasi terdiri dari empat sub
bagian latar belakang, ramalan normal, peluang-peluang dan ancaman-ancaman, dan
kekuatan serta kelemahan.
b.
Tujuan-Tujuan dan Sasaran-Sasaran
Analisis situasi menjelaskan di mana lembaga tersebut menempatkan diri
dan bagaimana kemungkinan masa depannya jika tidak ada perubahan-perubahan yang
dilakukan. Sekarang, direktur tersebut harus mengusulkan kemana kantor
penerimaan mahasiswa baru pra sarjana tersebut akan menuju. Tujuan dan dadaran
yang spesifik perlu disusun.
c.
Strategi Pemasaran
Direktur tersebut kemudian menguraikan sebuah strategi pemasaran untuk
mencapai tujuan dan sasaran spesifik, yaitu langkah-langkah yang akan diambil
oleh personil kantor penerimaan mahasiswa baru untuk meningkatkan mahasiswa
baru. Strategi pemasaran terdiri dari sekumpulan keputusan yang terkoordinasi
mengenai:
1)
Pasar-pasar target;
2)
Campuran pemasaran; dan
3)
Tingkat pengeluaran pemasaran.
d.
Pasar-Pasar Target
Direktur tersebut harus membuat sebuah daftar kriteria untuk
mengidentifikasi pasar-pasar mahasiswa potensial yang paling menarik. Kriteria
tersebut bisa mencakup umur, jenis kelamin, pendapatan, tempat tinggal, da
variabel-variabel lainnya. Direktur tersebut bersama-sama dengan staff yang
tepat dari penerimaan mahasiswa barus harus menilai masing-masing pasar pada
kriteria-kriteria tersebut untuk menyeleksi pasar-pasar majasiswa potensial
yang paling menjanjikan, yaitu pasar-pasar dimana universitas tersebut dapat
menarik jumlah yang layak untuk siswa-siswa yang memenuhi kriteria penerimaan
mahasiswa baru. Direktur tersebut bisa menyimpulkan bahwa mahasiswa-mahasiswa
akademi komunitas daerah adalah kemungkinan besar menjadi kumpulan siswa yang
lebih menjanjikan bagi universitas tersebut, misalnya para murid senior sekolah
lanjutan atas yang tinggal sejauh 500 mil dari universitas tersebut.
e.
Rencana Tindakan
Masing-masing elemen strategi arus diterjemahkan ke dalam
tindakan-tindakan yang tepat. Misalnya, elemen strategi “menarik lebih banyak
mahasiswa perguruan tinggi komunitas” dapat menuntun ke tindakan-tindakan
sebagai berikut:
1)
Merekrut seorang penghubung perguruan tinggi
komunitas untuk mengunjungi kampus-kampus perguruan tinggi komunitas.
2)
Mengadakan konferensi untuk para penasehat
perguruan tinggi komunitas mengenai membantu mahasiswa-mahasiswa perguruan
tinggi komunitas membuat keputusan transfer (tidak spesifik atau khusus ke
universitas ini).
3)
Mengirimkan surat dan brosur mengenai
universitas tersebut ke mahasiswa-mahasiswa perguruan tinggi komunitas tahun
kedua.
4)
Mengadakan serangkaian open house untuk mahasiswa-mahasiswa perguruan tinggi komunitas
daerah.
5)
Mengiklankan program-program perguruan tinggi
tersebut dalam katalog perguruan tinggi komunitas daerah.
6)
Merencanakan dan menerbitkan nomor 800 “transfer line” 24 jam di mana para
penelepon dapat memperoleh informasi-informasi yang direkam mengenai bagaimana
mengadakan transfer ke universitas tersebut.
Begitu tindakan-tindakan yang paling efektif biayanya
yelah diseleksi, implementasi menjadi titik puncaknya. Dalam beberapa lembaga
proses perencanaan mungkin dilumpuhkan oleh struktur-struktur lembaga dan
keyakinan yang berlebihan pada banyak lapisan komite sehingga rencana tersebut
tidak dilanjutkan dengan tindakan. Tindakan-tindakan yang ditentukan harus
ditugaskan kepada individu-individu tertentu dengan waktu-waktu penyelesaian
yang ditentukan. Untuk mengintegrasikan berbagai macam tindakan,
tindakan-tindakan tersebut harus dipetakan pada sebuah kalender atau bahkan
lebih baik lagi dengan menggunakan software manajemen proyek berbasis komputer
untuk menunjukkan tanggal mulai sampai final untuk masing-masing aktivitas dan
siapa yang akan melaksanakannya. Rencana-rencana yang terperinci ini kemudian
dapat ditinjau dalam suatu proses “pemeriksaan realitas” iterative (berulang), untuk memastikan bahwa rencana-rencana final
tersebut adalah layak. Rencana tindakan ini dapat di revisi ketika masalah-masalah
dan peluang-peluang baru muncul.
f.
Anggaran
Sasaran, strategi, dan tindakan yang direncanakan
membentuk basis untuk mempersiapkan anggaran. Untuk lembaga-lembaga dan program
harus menyesuaikan penerimaan dengan pengeluaran, anggaran pada dasarnya adalah
pernyataan laba dan rugi yang diproyeksikan.
Pada sisi penerimaan, anggaran ini memperlihatkan
ramalan unit siswa dan perkiraan penerimaan bersih yang direalisasikan. Pada
sisi pengeluaran anggaran, anggaran memperlihatkan biaya-biaya penyediaan
pelayanan serta pemasaran dan administrasi. Perbedaannya adalah laba atau rugi
yang diproyeksikan. Administrasi meninjau anggaran tersebut dan bisa
menyetujuinya atau memodifikasinya. Begitu disetujuai anggaran tersebut memandu
operas-operasi pemasaran, perencanaan keuangan, dan perekrutan personil.
Kantor penerimaan pra sarjana melaksanakan suatu
pelayanan kepada universitas tersebut, namun ini bukan operasi yang
menghasilkan profit. Anggaran tersebut akan merefleksikan penilaian direktur
administrasi mengenai beberapa banyak uang yang akan dibutuhkan untuk
melaksanakan tugas-tugas yang diperlukan dan kemauan administrasi puncak untuk
mendukung mereka. Administrasi tersebut biasanya akan tertarik dalam apakah
rencana tersebut jika berhasil kemungkinan besar menghasilkan penerimaan dari
uang kuliah yang akan sesuai atau melebihi biaya pendidikan dan biaya-biaya
pemasaran tambahan namun kriterian ini tunggal untuk pengesahan. Misalnya jika
sasaran universitas tersebut adalah untuk meningkatkan jumlah siswa dari kaum
minoritas, ini kemungkinan akan membutuhkan bantuan keuangan tambahan yang mana
harus berasal dari pendapatan sumbangan atau sumber-sumber lainnya.
Administrasi akan lebih melihat kepada ketepatan rencana tersebut, kemungkinan
keberhasilannya, dan kelayakan biaya-biaya yang terlibat daripada suatu
evaluasi laba dan rugi.
g.
Kontrol
Bagian akhir dari rencana tersebut menjelaskan
kontrol-kontrol yang akan digunakan untuk memonitor kemajuan rencana tersebut.
Sasaran dan anggaran dapat diuraikan untuk masing-masing bulan atau kuartal
kemudian admnistrasi puncak dapat meninjau hasil-hasil masing periode. Ketika
sasaran-sasaran tidak terpenuhi atau anggaran-anggaran berlebihan, administrator
dapat meminta rencana tersebut diberi tindakan koreksi. Ini melengkapi
deskripsi mengenai kandungan sebuah rencana pemasaran. Sekarang kami beralih ke
sistem perencanaan formal.
sumber:
Daryanto. 2011. Sari Kuliah: Manajemen Pemasaran. Bandung: Sarana Tutorial Nurani Sejahtera.
No comments:
Post a Comment
Kami mengharapkan saran maupun kritik yang membangun blog kami. Dilarang SARA dan kata-kata yang tidak pantas :)