Teknik Penampilan dan Komunikasi Penjualan Part 2
A. Komunikasi
Penjualan
Pada
dasarnya pekerjaan mewarkan produk kepada para pembeli potensial dan pelanggan
adalah kegiatan berkomunikasi. Dalam komunikasi bisnis tersebut Sales Executive menyampaikan berbagai
produk lama atau baru, sedangkan para pembeli potensial dan pelanggan
memberikan tanggapan mereka. Agar dapat menjadi seorang komunikator yang
mumpuni mereka perlu menguasai dua macam teknik komunikasi, yaitu:
1.
Keterampilan mendengarkan secara efektif (skill of effective listening), dan
2.
Keterampilan berbicara secara efektif (skill of effective speaking).
Pendapat bahwa dalam setiap proses
penjualan hendaknya Sales Executive menguasai
seluruh pembicaraan, sedangkan konsumen hanya mendengarkan penjelasan yang
diberikan dan melihat demonstrasi penggunaan produk telah lama ditinggalkan. Dalam
konsep penjualan produk di zaman modern Sales
Executive berkewajiban memberikan kesempatan calon pembeli mengeluarkan
pendapatnya, mengajukan pertanyaan dan memberikan komentar tentang demonstrasi
penggunaan produk dan mendengarkan tanggapan itu secara hati-hati.
Disamping kedua teknik
berkomunikasi tersebut diatas dalam bukunya Simple
Ways to Manage Your Service Customers yang diterbitkan oleh hink Inc, New
Delhi, India, Promod Batra menyatakan masih ada dua teknik berkomunikasi lain
yang harus dikuasai setiap Sales
Executive, yaitu keterampilan menulis secara efektif dan keterampilan
membaca secara efektif. Mendengarkan secara efektif menurut Promod paling
penting kedudukannya di antara keempat teknik berkomunikasi. Menurut beliau
urutan peranan keempat teknik berkomunikasi tersebut diatas dalam sumbangannya
terhadap keberhasilan berkomunikasi dengan pembeli potensial adalah sebagai
berikut.
·
Mendengarkan secara efektif 59%,
·
Berbicara secara efektif 26%,
·
Menulis secara efektif 9%,
·
Membaca secara efektif 6%.
a.
Mendengarkan Secara Efektif
Bagi setiap orang Sales Executive yang sedang berbicara dengan pembeli potensial, mendengarkan dengan hati-hati adalah kewajiban yang tidak bisa ditawar. Apabila tidak melakukan hal itu mereka dapat kehilangan kesempatan memeroleh tanggapan penting dari konsumen misalnya komentar, pertanyaan, keberatan atau keinginan yang bersangkutan dengan produk yang ditawarkan.
Keterampilan mendengarkan secara
efektif harus dilatih dan dikembangkan terus menerus karena mendengarkan orang
lain berbicara tidak sedikit gangguannya. Gangguan pertama mendengarkan secara
efektif adalah adanya perbedaan kecepatan orang berpikir dan mendengarkan. Para
pakar Human Communication menyatakan
kecepatan rata-rata orang berbicara sekitar 150-175 kata setiap menit sedangkan
kecepatan berpikir berkisar sekitar 400-500 kata tiap menit. Apabila pembicara
tidak dapat mengikat perhatian pendengarnya terus-menerus perbedaan kecepatan
berbicara dan berpikir tersebut dapat menggoda si pendengar untuk melamun atau
memikirkan hal lain. Mendengarkan pembeli potensial secara efektif dapat
dilatih dalam hal yang berikut.
·
Mendengarkan
mereka dengan penuh perhatian. Apabila ingin memahami apa yang dikatakan
atau dimaui pembeli potensial. Sales Executive
harus mendengarkan mereka dengan penuh perhatian. Untuk itu mereka wajib
berlatih untuk menjadi pendengar yang baik. Mereka harus melatih diri setiap
saat orang lain berbicara kepadanya, mereka memandang wajah orang itu dan
memberikan ekspresi bahwa mereka mendengarkan setiap kata yang diucapkan.
·
Membangun
kesabaran mendengarkan. Salah satu pantangan bagi Sales Executive adalah bersikap negatif terhadap apa yang dikatakan
pembeli. Mendengarkan secara sabar dapat membantu memecahkan banyak persoalan
dibandingkan dengan banyak melakukan interupsi pembicaraan. Sales Executive wajib memiliki sikap
terbuka dan bersedia menerima kritik atau saran membangun dari calon pembeli. Sales Executive harus melatih diri untuk
menguasai kemahiran yang satu ini terus-menerus.
·
Mendengarkan
hal yang penting. Disamping mendengarkan dengan penuh perhatian Sales Exeutive harus dapat membedakan
antara hal-hal yang penting dan hal-hal biasa yang diutarakan pembeli potensial
selama pembicaraan. Sales Executive yang
terlatih akanmencatat ucapan tersebut sebagai salah satu motivasi pembelian.
·
Mengesampingkan
gangguan. Sales Executive
hendaknya dapat mengesampingkan gangguan-gangguan yang terjadi selama
pembicaraan dengan pembeli potensial misalnya deringan telepon atau pembicaraan
di ruang kantor yang lain, gerakan orang lewat di samping meja pertemuan,
jeritan anak-anak calon pembeli di rumah dan sebagainya. Apabila mereka tidak
dapat mengatasi gangguan-gangguan seperti itu perhatiannya akan terbagi dua
yaitu mendengarkan ucapan calon pembeli dan gangguan yang muncul. Akibatnya mereka
tidak dapat mendengarkan pembeli secara efektif.
b.
Berbicara Secara Efektif
Kata-kata adalah alat utama untuk
berbicara secara efektif. Semakin banyak perbendaharaan kata seseorang semakin
mudah baginya untuk berbicara dengan orang lain. Semakin banyak perbendaharaan
kata seseorang semakin pandai dia memberikan ilustrasi tentang barang atau jasa
yang dibicarakan dan semakin pandai pula dia mengekspresikan pendapatnya.
Sales Executive yang miskin kata-kata tidak dapat diharapkan mampu
berpikir cepat dan cenderung mengulang-ulang kata yang sama dalam setiap
pembicaraan, dengan akibat pendengarnya akan cepat bosan.
1)
Memilih kata-kata yang akan diucapkan untuk mengekspresikan
pendpat atau saran kepada pembeli potensial harus dilakukan secara
berhati-hati. Mempergunakan kata yang salah dapat membawa hasil yang tidak
diinginkan. Dalam memilih kata-kata yang akan diucapkan Sales Executive wajib menghindari kata-kata yang berbau “menantang(offensive)” misalnya “saya yakin ibu
akan merasa kecewa kalau tidak membeli produk ini sekarang juga”.
Kata-kata harga
murah untuk menguraikan manfaat produk sedapat mungkin dihindari, apalagi
kalau motivasi pembelian yang mendominir keputusan pembelian produk tergolong
motivasi emosional, seperti peningkatan status sosial atau kebanggan memiliki
produk. Kata-kata “harganya bersaing” lebih dapat diterima di banyak kalangan
pembeli dibandingkan dengan kata “harganya murah”. Produk yang dinyatakan
berharga murah kadang-kadang dikonotasikan sebagai produk murahan, rendah
mutunya, tidak laku atau produk yang telah diafkir.
2)
Menambah perbendaharaan kata. Semakin banyak
kata-kata yang dikuasai Sales Executive semakin
banyak variasi kalimat yang dapat mereka ucapkan. Oleh karena itu disarankan
setiap orang Sales Executives berusaha menambah perbendaharaan katanya.
3)
Berupaya agar dapat dimengerti. Agar dapat
berkomunikasi secara efektif Sales
Executive harus berusaha agar kalimat dan kata-kata yang mereka ucapkan
dapat dimengerti dengan mudah oleh para calon pembeli yang mereka kunjungi.
4)
Pemakaian tata bahasa yang benar juga membantu
pembeli potensial mudah mengerti apa yang dikatakan para Sales Executive. Apabila dalam percakapan mereka selama
bertahun-tahun Sales Executive
mengabaikan penggunaan tat bahasa secara benar, hendaknya kebiasaan buruk
tersebut segera diperbaiki.Sales
Executive yang ingin berhasil tidak merubah kata-kata baku seenaknya
sendiri.
5)
Menunjukkan sikap memerhatikan. Hal itu
dilakukan antara lain dengan jalan memandang orang yang mereka ajak berbicara.
c.
Membangun Suara yang Enak Didengar
Suara yang enak didengar dapat membantu menciptakan
suasana presentasi penjualan yang hangat. Suara manusia dapat dikatakan enak
didengar apabila memenuhi syarat-syarat yang berikut.
·
Tidak bernada terlalu tinggi tetapi juga tidak
terlalu rendah,
·
Tidak terlalu keras tetapi juga tidak terlalu
lemah,
·
Diatur secara tepat dan terkendali,
·
Tidak monoton,
·
Tidak tajam.
sumber:
Sutojo, S. 2000. SALESMANSHIP (Keahlian Menjual Barang dan Jasa).
Jakarta: Damar Mulia Pustaka.
Untuk materi sebelumnya bisa klik link berikut: Teknik Penampilan dan Komunikasi Penjualan Part 1
Untuk materi sebelumnya bisa klik link berikut: Teknik Penampilan dan Komunikasi Penjualan Part 1