Landasan Penggunan Media
Pembelajaran
A.
Landasan Filosofis
Ada suat pandangan, bahwa dengan digunakannya berbagai
jenis media hasil teknologi terbaru di dalam kelas, akan berakibat proses
pembelajaran yang kurang manusiawi. Pendapat lain mengatakan bahwa siswa justru
dihargai harkat martabatnya karena diberi kebebasan untuk menentukan pilihan,
baik cara maupun alat belajar sesuai dengan kemampuannya.
Sebenarnya perbedaan pendapat tersebut tidak harus
muncul, yang penting bagaimana pandangan guru terhadap siswa dalam proses
pembelajaran. Jika guru menganggap siswa sebagai anak manusia yang memilki
kepribadian, harga diri, motivasi, dan memliki kemampuan pribadi yang berbeda
dengan yang lain, maka baik menggunakan media hasil teknologi baru atau tidak,
proses pembelajaran yang dilakukan akan tetap menggunakan pendekatan humanis.
B.
Landasan Psikologis
Dalam pemilihan media pembelajaran, disamping
memerhatikan kompleksitas dan keunikan proses belajar, memahami makna persepsi
serta faktor-faktor yang berpengaruh terhadap penjelasan persepsi hendaknya
diupayakan secara optimal agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara
efektif. Untuk maksud tersebut, perlu:
1)
Diadakan pemilihan media yang tepat sehingga
dapat menarik perhatian siswa serta memberikan kejelasan obyek yang diamatinya,
2)
Bahan pembelajaran yang akan diajarkan disesuaikan
dengan pengalaman siswa.
Kajian psikologi
menyatakan bahwa anak akan lebih mudah memelajari hal yang konkrit ketimbang
abstrak. Ada beberapa pendapat tentang pernyataan diatas:
Pertama, Jerome Bruner,
mengemukakan bahwa dalam proses pembelajaran hendaknya menggunakan urutan dari
belajar dengan gambaran atau film(iconic
representation of experiment) kemudian ke belajar dengan simbol, yaitu
menggunakan kata-kata(symbolic
representation). Menurut Bruner, hal ini juga berlaku tidak hanya untuk
anak tetapi juga untuk orang dewasa.
Kedua, Charles F. Haban,
mengemukakan bahwa sebenarnya nilai dai media terletak pada tingkat
realistiknya dalam proses penanaman konsep, ia membuat jenjang berbagai jenis
media mulai yang paling nyata ke yang paling abstrak.
Ketiga, Edgar Dale, membuat
jenjang konkrit-abstrak dengan dimulai dari siswa yang berpartisipasi dalam pengalaman nyata,
kemudian menuju siswa sebagai pengamat kejadian nyata, dilanjutkan ke siswa
sebagai pengamat terhadap kejadian yang disajikan dengan media, dan terakhir
siswa sebagai pengamat kejadian yang disajikan dengan simbol. Jenjang konkrit-abstrak
ini ditunjukan dengan bagan dalam bentuk kerucut pengalaman(cone of experiment).
C.
Landasan Teknologis
Teknologi pembelajaran adalah teori dan prkatek
perancangan, penerapan, pengelolaan, dan penilaian proses serta sumber belajar.
Jadi teknologi pembelajaran merupakan proses kompleks dan terpadu yang
melibatkan orang, prosedur, ide, peralatan, dan organisasi untuk menganalisis
masalah, mencari cara pemecahan, melaksanakan, mngevaluasi, dan mengelola
pemecahan masalah-masalah dalam situasi di mana kegiatan belajar itu mempunyai
tujuan dan terkontrol. Dalam teknologi pembelajaran, pemecahan masalah dilakukan
dalam bentuk: kesatuan komponen-komponen sistem pembelajaran yang telah di
susun dalam fungsi desain atau seleksi, dan dalam pemnfaatan serta
dikombinasikan sehingga menjadi sistem pembelajaran yang lengkap.
D.
Landasan Empiris
Temuan-temuan penelitian menunjukkan bahwa terdapat
interaksi antara penggunaan media pembelajaran dan karakteristik belajar siswa
dalam menentukan hasil belajar siswa. Artinya, siswa akan mendapat keuntungan
yang signifikan bila ia belajar dengan menggunakan media yang sesuai dengan
karakteristik tipe atau gaya belajarnya. Berdasarkan landasan rasional empiris
tersebut, maka pemilihan media pembelajaran hendaknya jangan atas dasar
kesukaan guru, tetapi harus mempertimbangkan kesesuaian antara karakteristik
pembelajar, karakteristik materi pelajaran, dan karakteristik media itu
sendiri.
sumber:
Daryanto. 2010. MEDIA PEMBELAJARAN: Peranannya Sangat Penting dalam Mencapai Tujuan Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media.
No comments:
Post a Comment
Kami mengharapkan saran maupun kritik yang membangun blog kami. Dilarang SARA dan kata-kata yang tidak pantas :)