Langkah-Langkah dalam Mengembangkan Komunikasi yang Efektif
A.
Mengenali
Audiens Sasaran
Seorang komunikator pemasaran
memulai pekerjaannya dengan sasaran yang tertanam jelas dalam benaknya.
Sasarannya bisa saja pembeli potensial atau pemakai lama, mereka yang mengambil
keputusan pembelian atau mereka yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan
itu. Audiensnya bisa saja individu, kelompok, masyarakat tertentu, atau
masyarakat pada umumnya Audiens sasaran sangat berpengaruh terhadap keputusan
yang akan diambil komunikator, apa
yang akan dikatakan, bagaimana mengatakannya, kapan mengatakannya, dimana
mengatakannya, dan siapa yang
mengatakannya.
B. Menetapkan tujuan komunikasi
Setelah audiens sasaran ditentukan,
komunikator pemasaran harus memutuskan respon seperti apa yang dicari. Tentu
saja pada umumnya respon akhir yang diinginkan adalah pembelian. Tetapi membeli adalah hasil dari proses panjang yang
dilakukan oleh konsumen dalam pengambilan keputusan. Komunikator pemasara perlu
mengetahui di mana audiens sasaran sekarang berdiri dan sampai sejauh mana
mereka harus dipengaruhi. Sasaran mungkin berada di salah satu dari enam tahap
kesiapan-pembeli (buyer-readiness stages),
tahap yang biasanya dilalui konsumen sebelum melakukan pembelian. Tahap-tahap
ini meliputi kesadaran, pengetahuan, rasa
suka, preferensi (keberpihakan), keyakinan, dan pembelian.
Pasar
sasaran seseorang komunikator pemasaran mungkin sama sekali tidak sadar akan
adanya pproduk, hanya mengetahui namanya, atau mengetahui satu atau sedikit hal
saja tentang produk. Si komunikator pertama-tama harus membangun kesadaran dan pengetahuan. Sebagai contoh, ketika Nissan memperkenalkan mobil
Infinitinya, perusahaan ini mengawali usahanya dengan dengan menampilkan iklan
“penggoda” yang terus-menerus agar masyarakat terbiasa dengan nama itu. Iklan
awal Infinity ini menciptakan keingintahuan kesadaran melalui nama mobil bukan
mobilnya. Iklan sesudahnya menciptakan pengetahuan memberi tahu calon pembeli
betapa tingginya kualitas mobil ini dan unsur-unsur inovatif yang dimilikinya.
Dengan
asumsi konsumen sasaran mengetahui produk
tersebut, bagaimana pendapat mereka
tentang mobil tersebut? Begitu pembeli potensial mengetahui Infinity, para
pemasar Nissan ingin membuat mereka lebih tergerak lagi dengan menerapkan
serangkaian tahap dimana perasaan konsumen terhadap mobil ini semakin lama
semakin kuat. Tahap-tahap ini mencakup rasa
suka, preferensi (lebih memilih
Infinity ketimbang merk lain), dan keyakinan(percaya
bahwa Infinity adalah mobil yang terbaik bagi mereka).
C. Merancang Pesan
Idealnya, pesan harus mampu mengundang perhatian(attenton), mempertahankan minat(interes), membangkitkan keinginan(desire), dan memeroleh tindakan(action) (kerangka ini dikenal dengan
model AIDA). Dalam merangkaipesan,
komunikator pemasaran harus menyelesaikan tiga masalah: apa yang akan
dikatakan(isi pesan) dan bagaimana mengatakannya(struktur dan format pesan).
1)
Isi Pesan
Komunikator harus mencari tahu daya
tarik atau tema apa yang akan menghasilkan respon yang dikehendaki. Ada tiga
tipe daya tarik: rasional, emosional, dan moral. Daya tarik emosional bertujuan
untuk menggugah emosi negatif maupun positif yang dapat memotivasi pembelian.
Komunikator dapat menggunakan daya tarik emosional positif seperti cinta, rasa
bangga, keceriaan, dan humor. Sebagai contoh, Cliff Freeman, pengiklan di balik
iklan lucu “Pizza, Pizza” untuk perusahaan Little Caesar, menyatakan bahwa
“Humor adalah cara yang sangat baik untuk menerobos pintu gerbang. Ketika anda
dapat membuat orang tertawa dan mereka merasa lebih baik setelah melihat iklan
tersebut, mereka suka hubungan humor tersebut dengan produknya”. Akan tetapi,
beberapa orang berpendapat bahwa humor dapat mengalihkan orang dari pemahaman
yang diinginkan, surut dengan cepat, dan menutupi produk.
Komunikator
juga dapat menggunakan daya tarik emosional negatif seperti rasa takut, rasa
bersalah, dan rasa malu yang dapat mendorong orang melakukan hal-hal yang
seharusnya mereka lakukan (merokok, mabuk, makan makanan berlemak). Sebagai
contoh iklan Crest membangkitkan sedikit perasaan takut melalui seruannya, “Ada
beberapa hal yang sebaiknya tidak anda pertaruhkan”. (gigi berlubang).
Daya
tarik moral ditunjukkanuntuk apa yang dipandang para audiens sebagai “benar”
dan “layak”. Daya tarik ini sering dipakai untuk mendorong orang agar mendukung
gerakan-gerakan sosial seperti lingkungan yang bersih, hubungan antar ras yang
harmonis, persamaan untuk kaum perempuan, dan bantuan bagi penyandang cacat.
Contohnya daya tarik moral adalah March of Dimes, “Tuhan menjadikan kita
lengkap. Bantulah mereka yang tidak dijadikan-Nya seperti kita.”
2)
Struktur Pesan
Komunikator juga harus memutuskan
bagaimana menangani tiga permasalahan yang berkenaan dengan sruktur pesan. Yang
pertama adalah apakah ia harus menarik kesimpulan atau membiarkan audiens
melakukannya. Hasil riset awal menunjukkan bahwa menarik kesimpulan biasanya
lebih efektif. Akan tetapi, hasil riset yang baru menunjukkan bahwa dalam
banyak kasus pengiklan lebih baik berhenti bertanya dan membiarkan pembeli
menarik kesimpulan sendiri. Permasalahn kedua mengenai struktur pesan adalah
apakah menampilkan argumentasi satu sisi(hanya menyebutkan keunggulan produk),
atau argumentasi dua sisi (menceritakan keunggulan produk sekaligus mengakui
juga kekurngannya). Biasanya, argumentasi satu sisi lebih efektif dalam
presentasi penjualan terkecuali bila audiens berasal dari kalangan
berpendidikan tinggi atau lebih ingin mendengar pernyataan yang berlawanan,
atau ketika si komunikator harus mengatasi asosiasi negatif. Dalam beberapa
kasus, pesan dua sisi dapat memperbaiki kredibilitas pengiklan dan membuat
pembeli tahan terhadap pesaing. Permasalahan struktur yang ketiga adalah apakah
menyampaikan argumen terkuat di depan atau di belakang. Penyampaian
argumen-argumen tersebut di depan akan menarik banyak perhatian namun bermuara
pada akhir yang antiklimaks.
3)
Format Pesan
Komunikator pemasaran juga
memerlukan format yang kuat untuk
pesan tersebut. Dalam iklan media cetak, komnikator harus memutuskan kepala
juul, hak cipta, ilstrasi, dan warna. Untuk menarik perhatian, pengiklan dapat
menggunakan sesuatu yang unik dan kontras; gambar dan kepala judul yang menarik
perhatian; format yang unik; ukuran dan letak pesan; serta warna, bentuk, dan
pergerakannya. Bila pesan disiarkan lewat radio, komunikator harus memlih
kata-kata, bunyi, dan suara. “Bunyi” dari pembaca pengumuman yang mempromosikan
jasa bank harus berbeda dari bunyi pembaca yang mempromosikan mebel bermutu.
Bila
pesan akan disiarkan melalui televisi atau sevara pribadi, maka semua elemen
ini tambah bahasa tubuh harus terencana. Presenter merencanakan ekspresi wajah,
gerakan badan, pakaian, postur tubuh, dan tata rambut mereka. Bila pesan
ditempelkan pada produk atau kemasannya, komunikator harus mengawasi tekstur,
aroma, warna, ukuran, dan bentuk. Sebagai contoh, warna adalah faktor
komunikasi yang penting dalam pemilihan makanan. Ketika konsumen diminta
mencicipi empat camgkir kopi yang diletakkan bersebelahan dengan wadah berwarna
coklat, biru, merah, dan kuning (keempat sampel kopi tersebut sa,a, tetapi
konsumen tidak mengetahui hal ini), 75 persen merasa bahwa kopi yang ada di
sebelah wadah coklat terlalu keras; hampir 85 persen mengatakan kopi yang ada
di sebelah merah paling kaya rasa; hampir setiap orang mengatakan bahwa kopi
yang ada di samping wadah kuning paling lunak. Jadi, bila perusahaan penjual
kopi ingin mengatakan bahwa kopinya kaya rasa, ada baiknya mereka menggunakan
wadah berwarna merah dan label yang menyatakan bahwa kopi itu kaya rasa dan
enak.
D.
Memilih
Media
Sekarang komunikator
harus memilih saluran komunikasi.
Terdapat dua tipe utama saluran komunikasi yaitu pribadi dan non-pribadi.
1.
Saluran Komunikasi Pribadi
Dalam saluran komunikasi pribadi (personal communication channels), dua
orang atau lebih saling berkomunikasi langsung. Mereka bisa berkomunikasi
melalui tatap muka, lewat telepon, lewat surat, atau bahkan chatting lewat internet. Saluran
komunikasi pribadi efektif karena di dalamnya terjadi pertemuan dan umpan balik
pribadi.
Beberapa saluran komunikasi pribadi
dikendalikan langsung oleh perusahaan. Sebagai contoh, wiraniaga perusahaan
menghubungi pembeli di pasar sasaran. Tetapi komunikasi pribadi lain mengenai
produk itu bisa menjangkau pembeli lewat saluran yang tidak langsung
dikendalikan oleh perusahaan. Ini bisa dilakukan oleh ahli yang independen
pengacara konsumen, pedoman membeli bagi konsumen, dan lain-lain yang
menyatakannya kepada pembeli yang di target. Atau melalui tetangga, teman,
anggota keluarga, dan rekanan. Saluran terakhir ini, dikenal sebagai pengaruh
mulut k mulut (word of mouth influences),
memiliki dampak besar dalam berbagai aspek produk.
Pengaruh pribadi memikul beban yang
berat untuk produk-produk yang mahal, beresiko, atau menarik perhatian. Sebagai,
contoh pembeli mobil dan peralatan besar sering kali mencari sumber lain di
luar media massa untuk memeroleh opini dari pakar.
Perusahaan dapat mengambil
langkah-langkah agar saluran komunikasi pribadi dapat bekerja sesuai keinginan
mereka. Sebagai contoh, mereka dapat menciptakan pemimpin opini orang yang
pendapatnya ditunggu-tunggu oleh orang lain dengan memberikan produk kepada
orang-orang tertentu dengan syarat-syarat yang menarik. Sebagai contoh,
peusahaan dapat melakukannya lewat anggota masyarakat seperti penyiar radio
lokal, ketua kelas, dan pemimpin organisasi setempat. Mereka dapat menampilkan
orang berpengaruh dalam iklan atau membuat iklan dengan “nilai percakapan” yang
tinggi.
2.
Saluran Komunikasi Non-Pribadi
Saluran komunikasi non pribadi (non-personal communication channels)
adalah media yang membawa pesan tanpa mengadakan kontak atau umpan balik
pribadi. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah media utama, atmosfer, dan
acara. Media utama meliputi media cetak (koran, majalah, surat); media siaran
(radio dan televisi); dan tampilan (billboard,
papan iklan, poster). Atmosfer adalah lingkungan yang dirancang khusus demi
menciptakan atau menigkatkan kecenderungan pembeli untuk membeli produk. Acara adalah
kejadian-kejadin disengaja yang bertujuan agar pesan dapat sampai kepada
audiens sasaran. Sebagai contoh, bagian humas mengadakan konferensi pers,
pembukaan besar-besaran, pertunjukkan dan pameran, kunjungan masyarakat, dan
acara lainnya.
Komunikasi non-pribadi langsung
memengaruhi pembeli. Selain itu, penggunaan media massa sering kali
mememngaruhi pembeli secara tidak langsung karena menyebabkan terjadinya
komunikasi yang lebih pribadi. Komunikasi pertama mengalir dari televisi,
majalah, dan media massa yang lain kepada pemimpin opini dan kemudian dari
mereka ke orang lain. Jadi, pemimin opini hadir di tengah-tengah media massa
dan audiens mereka dan membawa pesan untuk orang-orang yang kurang mengenal
media. Hal ini meyiratkan bahwa komunikator massa harus mengarahkan pesan
mereka langsung kepada si pemimpin opini, dan membiarkan mereka membawa pesan
tersebut kepada orang lain.
E.
Menyeleksi
Sumber Pesan
Dampak
pesan pada audiens sasaran juga dipengaruhi oleh cara audiens sasaran memandang
pengirimnya. Pesan yang disampaikan oleh sumber yang terpercaya akan lebih
persuasif. Sebagai contoh, perusahaan farmasi ingin agar para dokter menyuarakan
manfaat produk mereka karena dokter adalah tokoh dengan kredibiltas tinggi. Banyak
perusahaan makanan sekaran meminta dokter dan penyedia jasa perawatan kesehatan
lain untuk merekomendasikan produk mereka kepada pasien. Campbell Soup Company
melakukan hal ini untuk mempromosikan Intellegent Cuisine, yaitu program makanan
sehat prakemas berisi makanan utama dan makanan ringan beku yang dikirim setiap
minggu via UPS ke rumah pelanggan. Ke-40 jenis makanan ini dibuat khusus agar
sesuai dengan pedoman nutrisi yang membatasi kadar lemak, kolesterol, dan
garam. Untuk memenangkan hati para dokter, Campbell berkonsultasi dengan
American Heart Association dan American Diabetes Association dan membiayai
riset mengenai efektivitas program ini. Wiraniaga Campbell mengunungi para
profesional yang bergerak di bidang kesehatan, mendorong mereka agar mau
merekomendasikan program Intelligent Cuisin kepada pasien-pasien mereka.
Pemasar
juga mengintrak bintang-bintang iklan ternama, seperti atlet, aktor, dan bahkan
tokoh kartun terkenal sebagai pembawa pesannya. Bintang bola basket Michael
Jordan melayang untuk Nike, Quaker Oats, McDonald’s, dan Hanes; dan Shaquille O’neal
yang bertubuh raksasa menjulang untuk Pepsi. Bill Cosby menjual kebaikan Jell
O Pudding kepada orang tua, dan Jerry Seinfeld mengiklankan American Express.
Bahkan, majalah Advertising Age
pernah menjadikan seluruh pemeran dalam serial TV Seinfeld sebagai Presenter Terbaik.
F.
Mengumpulkan
Umpan Balik
Setelah mengirimkan pesan, komunikator
harus meneliti pengaruh pesan tersebut
pada audiens. Ini mencakup menanyakan kepada audiens sasaran apakah merek
mengingat pesan, berapa kali mereka melihatnya, hal apa saja yang mereka ingat,
bagaimana pendapat mereka mengenai pesan tersebut, dan sikap mereka sebelum dan
sesudah pesan, terhadap produk serta perusahaan. Komunikator juga ingin mengukur
perilaku yang terjadi akibat pesan, berapa banya orang yang membeli produk,
berbicara kepada orang lain mengenainya, atau mengunjungi toko. Umpan balik
komunikasi pemasaran bisa mengindikasikan perlunya perubahan program promosi
atau peubahan tawaran produk itu sendiri.