Implementasi Kurikulum KBK dalam Mata Pelajaran Ekonomi
Kurikulum
2004 atau yang biasa disebut dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum 1994. KBK
berisi bahan ajar yang mengutamakan pengembangan kompetensi terhadap siswanya.
Kompetensi tersebut gabungan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai
yang diwujudakan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak yang dilakukan secara
konsisten.
KBK
cocok diterapkan dalam pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan
pendidikan diploma karena pendidikan kejuruan melatih kecakapan praktis,
keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan penyelesaian tugas pekerjaan
atau kompetensi-kompetensi kerja. (Sukmadinata, 2004 dalam Yani, 2014: hal 40).
Ketika
kebijakan KBK diberlakukan di Indonesia, para ahli kurikulum berusaha keras
untuk menyelaraskan antara teori KBK untuk pendidikan vokasi dengan
pengembangan pendidikan umum yang bersifat akademik. Penyelarasan ini dilakukan
untuk penguasaan, memahami, dan aplikasi konsep-konsep atau teori pada bidang akademik
yang dipelajarinya. Performa kompetensinya diarahkan pada aplikasi konsep dan
teori.
Untuk
kompetensi kognitif, para ahli mengarahkannya pada keterampilan berpikir
tinggi. Biasanya akan menggunakan kriteria kemampuan berpikir kognitif Bloom
atau Anderson yaitu kemampuan mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi, dan mengasosiasi.
Dalam
implementasi Kurikulum 2004, guru dan kepala sekolah perlu memperhatikan tiga
komponen utama sebagai berikut: (1) standar kompetensi yang dituju harus
dirumuskan secara spesifik; (2) silabus yang dikembangkan harus merumuskan
secara jelas program pembelajaran, hasil pembelajaran, dan kriteria penilaian;
(3) persiapan mengajar perlu dilakukan secara matang, untuk menentukan bahwa
kegiatan pembelajaran sudah dapat dilaksanakan.
Sedikitnya
terdapat sembilan kompetensi dasar yang perlu dikembangkan dalam implementasi
Kurikulum 2004 di sekolah, agar peserta didik dapat berkomunikasi dengan baik
dan mendayagunakan hasil pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Sembilan
kompetensi dasar tersebut:
·
Kompetensi dasar iman dan takwa (imtak);
·
Kompetensi dasar bahasa (Inggris dan
Arab);
·
Kompetensi dasar komputer dan internet;
·
Kompetensi dasar tatakrama dan budi
pekerti;
·
Kompetensi dasar komunikasi dan teknologi;
·
Kompetensi dasar penelitian;
·
Kompetensi dasar organisasi;
·
Kompetensi kemasyarakatan; dan
·
Kompetensi dasar kewirausahaan.
Berdasarkan
Kepmen Nomor 045/U/2002, terdapat lima unsur pokok kompetensi dan empat gugus
utama kompetensi. 1) Pengembangan Kepribadian (MK), 2) Pengembangan Keahlian
Keilmuan (MKK), 3) Pengembangan Keahlian Berkarya (MKB), 4) Pengembangan
Perilaku Berkarya (MPB), dan 5) Pengembangan Berkehidupan Bermasyarakat (MBB).
Kurikulum 2004 yang
berbasis kompetensi dikembangkan berdasarkan teori belajar behavioristik, yang
menekankan pada pembelajran personal individual, kontrol terhadap pengalaman
peserta didik, pendekatan sistem, berorientasi pada proses dan hasil belajar,
serta pembelajaran biasanya dilakukan dengan sistem modul, atau sistem lain
yang bisa melayani perbedaan peserta didik dapat mengembangkan dirinya secara
optimal. Dalam kurikulum 2004 kegiatan belajar mengajar menerapkan prinsip
kegiatan-kegiatan pembelajaran yang terpusat pada peserta didik (student centered activities).
Kelebihan KBK:
a.
Mengembangkan kompetensi-kompetensi siswa pada
setiap aspek mata pelajaran dan bukan pada penekanan penguasaan konten mata
pelajaran itu sendiri.
b.
Mengembangakan pembelajaran yang berpusat pada
siswa (student oriented). Siswa dapat bergerak aktif secara fisik ketika
belajar dengan memanfaatkan indra seoptimal mungkin dan membuat seluruh tubuh
serta pikiran terlibat dalam proses belajar. Dengan demikian, siswa dapat
belajar dengan bergerak dan berbuat, belajar dengan berbicara dan mendengar,
belajar dengan mengamati dan menggambarkan, serta belajar dengan memecahkan
masalah dan berpikir. Pengalaman-pengalaman itu dapat diperoleh melalui
kegiatan mengindra, mengingat, berpikir, merasa, berimajinasi, menyimpulkan,
dan menguraikan sesuatu. Kegiatan tersebut dijabarkan melalui kegiatan
mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
c.
Guru diberi kewenangan untuk menyusun silabus
yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi di sekolah/daerah masing-masing.
d.
Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan
setiap aspek dari suatu mata pelajaran memudahkan evaluasi dan perbaikan
terhadap kekurangan peserta didik.
e.
Penilaian yang menekankan pada proses
memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi kemampuannya secara optimal,
dibandingkan dengan penilaian yang terfokus pada konten.
Implementasi ke Dalam
Pembelajaran Ekonomi
Kurikulum 2004 atau KBK diimplementasikan pada mata
pelajaran Akuntansi, karena pada mata pelajaran akuntansi peserta didik akan
memelajari pencatatan transaksi keuangan dan bisa menambah kompetensi peserta
didik dalam kehidupan bermasyarakat.
Sesuai dengan kompetensi
menurut Kepmen Nomor 045/U/2002 kurikulum 2004 diimplementasikan pada mata
pelajaran akuntansi:
1) Pengembangan
Kepribadian
Peserta didik akan berkembang pribadi nya
menjadi lebih bijak, karena dengan belajar akuntansi peserta didik akan lebih
bijak dalam mengatur keuangan, seperti mengatur pengeluaran dan bisa menekan
biaya-biaya yang tidak perlu untuk diboroskan.
2)
Pengembangan Keahlian Keilmuan
Dengan mempelajari akutansi secara mendalam
diharapkan ilmu yang dimiliki akan berkembang seiring dengan pengalaman dan
proses yang dilalui peserta didik dalam mempelajari akuntansi.
3)
Pengembangan Keahlian Berkarya
Telah diketahui sebelumnya bahwa Kurikulum
2004 ini menekankan pada proses dan pengalaman siswa dalam pembelajaran. Dengan
teori behaviorisme diharapkan peserta
didik akan dapat mengembangkan bakat yg dimiliki oleh siswa yang selanjutnya
akan menjadi keahlian untuk dijadikan modal dalam berkarya.
4)
Pengembangan perilaku Berkarya
Setelah keahlian yang dikembangkan melalui
bakat yang dimiliki oleh peserta didik, selanjutnya keahlian tersebut
diterapkan dalam perilaku untuk melakukan suatu karya. Misal, setelah diasah
bakat siswa dalam bidang kewirausahaan dan manajemen diharapkan siswa dapat
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta mempunyai jiwa kewirausahan
untuk selanjutnya dikembangkan dengan melakukan wirausaha sejak dini.
5)
Pengembangan kehidupan bermasyarakat
Peserta didik akan dapat mengembangkan
kehidupan bermasyarakat bermodalkan pengalaman dan proses yang telah peserta
didik dapatkan selama mengikuti pembelajaran dalam kurikulum berbasis
kompetensi.
Daftar Pustaka
Mulyasa, E. 2005. IMPLEMENTASI KURIKULUM 2004:Panduan
Pembelajaran KBK. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rahdiyanta, D. 2003. “Kurikulum
berbasis kompetensi: pengertian dan konsep kbk”. Makalah disampaikan seminar
nasional kbk di FT-UNY, tanggal 11-12 Agustus 2003. Yogyakarta: UNY. (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/dr-dwi-rahdiyanta-mpd/19-kurikulum-berbasis-kompetensi-kbk-pengertian-dan-konsep-kbk.pdf
diakses pada 28 September 2016).
Yani, A. 2014. MINDSET KURIKULUM 2013. Bandung:
Alfabeta.
No comments:
Post a Comment
Kami mengharapkan saran maupun kritik yang membangun blog kami. Dilarang SARA dan kata-kata yang tidak pantas :)