• About
  • Contact
  • Submit Article

Tradisi Teori Belajar Mengajar

 on Sunday, September 18, 2016  


Tradisi Teori Belajar Mengajar - Menurut Rousseau, pendidikan telah menyebabkan manusia memperoleh kemerdekaannya tetap juga terbelenggu oleh kebutuhan akan gurur-guru yang baik(band, mis. Butts alam Bereday, 1969: 111-132). Agresi perubahan dalam berbagai aspek kehidupan modern yang berjalan amat cepat serta tidak memungkinkan mengedapnya kekekalan(lih, mis. Foffler, 1972) memainkankan peran penting untuk makin meningkatnya kebutuhan guru yang baik di segala bidang dan segala tingkat pendidikan. Apabila ditilik agak seksama, pengadaa guru, di samping variabel yang terlibat di dalamnya, tidak bisa terlepas dari teori belajar mengajar, baik pengaruh tradisi itu disadari maupun tidak.
         Dalam perkembangan saat ini, tradisi teori B-M dapat dibagi menjadi dua kelompok; teori B-M tradisional dan teori B-M modern. Teori-teori tradisional, umumnya timbul sebelum abad ke 20 (meskipun masih cukup kuat pengaruhnya sampai saat ini), masih dapat dikelompokkan lagi menjadi tiga:
1.       Teori disiplin mental,
2.       Teori pengemangan alami, dan
3.       Teori apersepsi (lih, mis, Bigge, 1964)
Berbagai teori modern secara umum dapat dipisahkan menjadi dua kelompok: teori-teori atimulus-response(perangsang-tanggapan) yang sering juga dikenal sebagai teori behaviorisme dalam ilmu bahasa(I.C. analysis, contrastive analysis, direct approach, audio oral approach, dsb.), dan teori-teori Gestalt, yang secara sempit sering disalah artikan sebagai teori global.

Referensi: Suradji

Tradisi Teori Belajar Mengajar 4.5 5 Unknown Sunday, September 18, 2016 Tradisi Teori Belajar Mengajar Tradisi Teori Belajar Mengajar - Menurut Rousseau, pendidikan telah menyebabkan manusia memperoleh kemerdekaannya tetap juga terbelenggu...


No comments:

Post a Comment

Kami mengharapkan saran maupun kritik yang membangun blog kami. Dilarang SARA dan kata-kata yang tidak pantas :)

Kuingin Baca