• About
  • Contact
  • Submit Article

Implementasi Kurikulum KBK dalam Mata Pelajaran Ekonomi

 on Tuesday, October 18, 2016  


Implementasi Kurikulum KBK dalam Mata Pelajaran Ekonomi



Kurikulum 2004 atau yang biasa disebut dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) merupakan penyempurnaan dari kurikulum sebelumnya yaitu Kurikulum 1994. KBK berisi bahan ajar yang mengutamakan pengembangan kompetensi terhadap siswanya. Kompetensi tersebut gabungan pengetahuan, keterampilan, sikap, dan nilai-nilai yang diwujudakan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak yang dilakukan secara konsisten.

KBK cocok diterapkan dalam pembelajaran di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan pendidikan diploma karena pendidikan kejuruan melatih kecakapan praktis, keterampilan-keterampilan yang berkaitan dengan penyelesaian tugas pekerjaan atau kompetensi-kompetensi kerja. (Sukmadinata, 2004 dalam Yani, 2014: hal 40).

Ketika kebijakan KBK diberlakukan di Indonesia, para ahli kurikulum berusaha keras untuk menyelaraskan antara teori KBK untuk pendidikan vokasi dengan pengembangan pendidikan umum yang bersifat akademik. Penyelarasan ini dilakukan untuk penguasaan, memahami, dan aplikasi konsep-konsep atau teori pada bidang akademik yang dipelajarinya. Performa kompetensinya diarahkan pada aplikasi konsep dan teori.

Untuk kompetensi kognitif, para ahli mengarahkannya pada keterampilan berpikir tinggi. Biasanya akan menggunakan kriteria kemampuan berpikir kognitif Bloom atau Anderson yaitu kemampuan mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan mengasosiasi.  

Dalam implementasi Kurikulum 2004, guru dan kepala sekolah perlu memperhatikan tiga komponen utama sebagai berikut: (1) standar kompetensi yang dituju harus dirumuskan secara spesifik; (2) silabus yang dikembangkan harus merumuskan secara jelas program pembelajaran, hasil pembelajaran, dan kriteria penilaian; (3) persiapan mengajar perlu dilakukan secara matang, untuk menentukan bahwa kegiatan pembelajaran sudah dapat dilaksanakan.

Sedikitnya terdapat sembilan kompetensi dasar yang perlu dikembangkan dalam implementasi Kurikulum 2004 di sekolah, agar peserta didik dapat berkomunikasi dengan baik dan mendayagunakan hasil pembelajaran dalam kehidupan sehari-hari. Sembilan kompetensi dasar tersebut:

·           Kompetensi dasar iman dan takwa (imtak);

·           Kompetensi dasar bahasa (Inggris dan Arab);

·           Kompetensi dasar komputer dan internet;

·           Kompetensi dasar tatakrama dan budi pekerti;

·           Kompetensi dasar komunikasi dan teknologi;

·           Kompetensi dasar penelitian;

·           Kompetensi dasar organisasi;

·           Kompetensi kemasyarakatan; dan

·           Kompetensi dasar kewirausahaan.

Berdasarkan Kepmen Nomor 045/U/2002, terdapat lima unsur pokok kompetensi dan empat gugus utama kompetensi. 1) Pengembangan Kepribadian (MK), 2) Pengembangan Keahlian Keilmuan (MKK), 3) Pengembangan Keahlian Berkarya (MKB), 4) Pengembangan Perilaku Berkarya (MPB), dan 5) Pengembangan Berkehidupan Bermasyarakat (MBB).

Kurikulum 2004 yang berbasis kompetensi dikembangkan berdasarkan teori belajar behavioristik, yang menekankan pada pembelajran personal individual, kontrol terhadap pengalaman peserta didik, pendekatan sistem, berorientasi pada proses dan hasil belajar, serta pembelajaran biasanya dilakukan dengan sistem modul, atau sistem lain yang bisa melayani perbedaan peserta didik dapat mengembangkan dirinya secara optimal. Dalam kurikulum 2004 kegiatan belajar mengajar menerapkan prinsip kegiatan-kegiatan pembelajaran yang terpusat pada peserta didik (student centered activities).

  

Kelebihan KBK:

a.         Mengembangkan kompetensi-kompetensi siswa pada setiap aspek mata pelajaran dan bukan pada penekanan penguasaan konten mata pelajaran itu sendiri.

b.        Mengembangakan pembelajaran yang berpusat pada siswa (student oriented). Siswa dapat bergerak aktif secara fisik ketika belajar dengan memanfaatkan indra seoptimal mungkin dan membuat seluruh tubuh serta pikiran terlibat dalam proses belajar. Dengan demikian, siswa dapat belajar dengan bergerak dan berbuat, belajar dengan berbicara dan mendengar, belajar dengan mengamati dan menggambarkan, serta belajar dengan memecahkan masalah dan berpikir. Pengalaman-pengalaman itu dapat diperoleh melalui kegiatan mengindra, mengingat, berpikir, merasa, berimajinasi, menyimpulkan, dan menguraikan sesuatu. Kegiatan tersebut dijabarkan melalui kegiatan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.

c.         Guru diberi kewenangan untuk menyusun silabus yang disesuaikan dengan situasi dan kondisi di sekolah/daerah masing-masing.

d.        Bentuk pelaporan hasil belajar yang memaparkan setiap aspek dari suatu mata pelajaran memudahkan evaluasi dan perbaikan terhadap kekurangan peserta didik.

e.         Penilaian yang menekankan pada proses memungkinkan siswa untuk mengeksplorasi kemampuannya secara optimal, dibandingkan dengan penilaian yang terfokus pada konten.



 Implementasi ke Dalam Pembelajaran Ekonomi

            Kurikulum 2004 atau KBK diimplementasikan pada mata pelajaran Akuntansi, karena pada mata pelajaran akuntansi peserta didik akan memelajari pencatatan transaksi keuangan dan bisa menambah kompetensi peserta didik dalam kehidupan bermasyarakat.

Sesuai dengan kompetensi menurut Kepmen Nomor 045/U/2002 kurikulum 2004 diimplementasikan pada mata pelajaran akuntansi:

1)      Pengembangan Kepribadian

Peserta didik akan berkembang pribadi nya menjadi lebih bijak, karena dengan belajar akuntansi peserta didik akan lebih bijak dalam mengatur keuangan, seperti mengatur pengeluaran dan bisa menekan biaya-biaya yang tidak perlu untuk diboroskan.

2)        Pengembangan Keahlian Keilmuan

Dengan mempelajari akutansi secara mendalam diharapkan ilmu yang dimiliki akan berkembang seiring dengan pengalaman dan proses yang dilalui peserta didik dalam mempelajari akuntansi.

3)        Pengembangan Keahlian Berkarya

Telah diketahui sebelumnya bahwa Kurikulum 2004 ini menekankan pada proses dan pengalaman siswa dalam pembelajaran. Dengan teori behaviorisme  diharapkan peserta didik akan dapat mengembangkan bakat yg dimiliki oleh siswa yang selanjutnya akan menjadi keahlian untuk dijadikan modal dalam berkarya.

4)        Pengembangan perilaku Berkarya

Setelah keahlian yang dikembangkan melalui bakat yang dimiliki oleh peserta didik, selanjutnya keahlian tersebut diterapkan dalam perilaku untuk melakukan suatu karya. Misal, setelah diasah bakat siswa dalam bidang kewirausahaan dan manajemen diharapkan siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari serta mempunyai jiwa kewirausahan untuk selanjutnya dikembangkan dengan melakukan wirausaha sejak dini.

5)        Pengembangan kehidupan bermasyarakat

Peserta didik akan dapat mengembangkan kehidupan bermasyarakat bermodalkan pengalaman dan proses yang telah peserta didik dapatkan selama mengikuti pembelajaran dalam kurikulum berbasis kompetensi.













Daftar Pustaka


Mulyasa, E. 2005. IMPLEMENTASI KURIKULUM 2004:Panduan Pembelajaran KBK. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Rahdiyanta, D. 2003. “Kurikulum berbasis kompetensi: pengertian dan konsep kbk”. Makalah disampaikan seminar nasional kbk di FT-UNY, tanggal 11-12 Agustus 2003. Yogyakarta: UNY. (http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/penelitian/dr-dwi-rahdiyanta-mpd/19-kurikulum-berbasis-kompetensi-kbk-pengertian-dan-konsep-kbk.pdf diakses pada 28 September 2016).

Yani, A. 2014. MINDSET KURIKULUM 2013. Bandung: Alfabeta.

Implementasi Kurikulum KBK dalam Mata Pelajaran Ekonomi 4.5 5 Kuingin Baca Tuesday, October 18, 2016 Implementasi Kurikulum KBK dalam Mata Pelajaran Ekonomi Implementasi Kurikulum KBK dalam Mata Pelajaran Ekonomi Kurikulum 2004 atau yang biasa disebut dengan Kurikulum Berbasis Kompetens...


No comments:

Post a Comment

Kami mengharapkan saran maupun kritik yang membangun blog kami. Dilarang SARA dan kata-kata yang tidak pantas :)

Kuingin Baca